Ibu Muda Puaskan Hasrat Seks dengan Pelecehan Seksual Pada 11 Anak di bawah Umur
- HealthTimes
VIVA Nasional – Seorang wanita berinisial NT (25 tahun) diduga melakukan pelecehan seksual kepada 11 anak di bawah umur. Ibu muda tersebut melakukan aksinya di tempat rental PlayStasion (PS) miliknya di Jambi.
Wanita tersebut melampiaskan nafsu bejadnya kepada 11 anak dibawah umur, diantaranya 9 anak laki-laki dan 2 anak perempuan dengan rentang usia 8 tahun hingga 15 tahun.
Siaran pers Mapolda Jambi berdasarkan keterangan salah satu orang tua korban, bahwa pelaku (NT) kerap memaksa para korban anak laki-laki untuk menyentuh payudara hingga bagian intim lainnya.
Pelaku ibu muda ini juga kerap menyentuh bagian kemaluan korban anak laki-laki. Sementara korban anak perempuan hanya disuruh untuk mengintip saat si pelaku dan suami sedang berhubungan seksual.
Sang suami tidak mengetahui aksi pelecehan seksual yang dilakukan istrinya, karena para korban diminta untuk melihat dari luar jendela kamar. Korban juga kerap dipaksa untuk menonton adegan Blue Film (BF) milik pelaku.
Pelaku adalah seorang ibu muda yang kesehariannya membuka rental playstation kepada anak-anak. Saat suaminya tidak dirumah, pelaku kemudian melancarkan aksi bejatnya kepada 11 anak dibawah umur.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi Kombes Andri Anantha Yudisthira mengatakan bahwa seluruh korban tinggal di lingkungan yang sama dengan pelaku.
Meski melakukan aksi pencabulan, namun pelaku tidak memakai kekerasan. Iming-iming pelaku dikasih gratis main PS.
“Unsur paksaannya ada, tapi tidak pakai kekerasan. Anak itu diiming-imingi dia rental PlayStation, jadi kalau dia (korban) bayar 1 jamnya Rp 5.000, dia dikasih gratis nanti,” kata Andri kepada wartawan, Sabtu 4 Februari 2023).
Tak hanya itu, pelaku juga kerap kali memaksa korban untuk masuk kamarnya untuk kemudian disuruh menonton Blue Film (BF) dan dikunci dikamar.
Setelah itu ibu muda ini menyuruh para korban untuk memegang alat kelamin pelaku, dan menggerayangi kelamin korban.
Kasus ini sedang di dalami, karena, tidak menutup kemungkinan masih ada korban lain yang belum melaporkan kejadian tersebut.