Jari Bayi Putus Tergunting Perawat di RS Palembang, RSMP: Tinggal Tunggu Waktu Berdamai

Suparman (38), menunjukkan foto putranya berusia delapan bulan yang kelingking tangannya diduga digunting oknum perawat RS Muhammadiyah Palembang saat membuat laporan di Polres Kota Besar Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Februari 2023.
Sumber :
  • ANTARA/M Riezko Bima Elko P

VIVA Nasional - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan, Ridwan Hayatudin, mengupayakan jalur kekeluargaan alias damai terkait kasus perawat lalai yang sebabkan pasien bayi putus jari kelingking. Perawat lalai yang sudah dinonaktifkan itu bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP).

Polisi Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang di Muara Enim, Satu Tersangka Ditangkap

Pihak RSMP memfasilitasi upaya mediasi, terhadap keluarga bayi delapan bulan inisial AR, yang menjadi korban  dengan terduga pelaku perawat RSMP inisial D.

"Kita upayakan masalah ini selesai dengan jalur kekeluargaan," kata Ridwan, saat mengunjungi pasien AR di ruang VIP RSMP Palembang, pada Minggu, 5 Februari 2023.

Riezky Aprilia Tegaskan Sekolah Gratis Bisa Diwujudkan di Sumatera Selatan

Ridwan mengunjungi bayi AR bersama Direktur RSMP, dr Rizal Daulay. Mereka didampingi Wakil Direktur Pelayanan Medis, Susi Handayani, dan Wakil Direktur SDM Muksin. Tujuan kedatangan mereka ingin melihat langsung kondisi kesehatan bayi AR yang jari kelingking sebelah kirinya putus.

"Kedatangan saya, selaku Ketua PWM Sumatera Selatan bersama Dirut RSMP semacam kunjungan hibah, kunjungan empati dari kita semua," jelas Ridwan.

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Bayi yang jarinya putus digendong orangtua.

Photo :
  • Istimewa/Sadam Maulana

Ridwan menyampaikan, keluarga pasien bayi AR terbuka menerima kedatangan mereka. Menurut dia, terjalin komunikasi yang baik antara pihak RSMP dengan keluarga pasien bayi AR.

"Kedua orangtua pasien welcome, sangat menerima kejadian ini karena sudah tidak bisa dielakkan. Bahkan, mereka tadi mengatakan mediasi yang dilakukan, kita terima. Tinggal menunggu sembuh dan pulang ke rumah saja," lanjut Ridwan.

Dia mengatakan, permasalahan tersebut sudah tersebar luas. Pun, keluarga pasien juga sudah melapor ke aparat kepolisian. 

Maka itu, Ridwan berharap polisi bisa melakukan upaya yang dapat membuat suasana menjadi kondusif.

"Penyidik wajib melakukan upaya kondusif yang damai, sehingga antara kedua belah pihak yang berkaitan, pihak pasien dengan ibu D, tinggal menunggu waktu saja berdamai, dan akan terjadi pertemuan kekeluargaan yang nantinya tidak sampai ke ranah hukum," ujarnya.

Hal senada disampaikan Dirut RSMP dr Rizal Daulay. Dia mengatakan kedatangan mereka disambut baik keluarga pasien bayi AR.

"Kami didampingi Direksi bersama Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan berkunjung ke pasien. Allhamdulillah, bertemu langsung dengan bapak pasien. Terjalin komunikasi yang baik dari pihak rumah sakit dengan keluarga pasien," jelasnya.

Sebelumnya, insiden mengerikan dialami seorang pasien di RSMP inisial AR. Bayi berusia delapan bulan itu mengalami jari putus, akibat kelalaian perawat di rumah sakit tersebut.

Kronologi ini berawal saat pasangan suami istri Suparman dan Sri, yang membawa bayinya AR berobat ke RSMP beberapa hari lalu. Sang bayi di bawa ke RS karena mengalami demam tinggi. Usai diperiksa, pasien pun dirawat inap.

Lalu, setelah dirawat hampir tiga hari di rumah sakit tersebut, atau pada Jum'at, 3 Februari 2023, sekitar pukul 10.30 WIB, infus yang dipakai di lengan kanan sebelah kiri anaknya tersumbat. Hal ini membuat Suparman dan istrinya memanggil salah satu perawat jaga.

Nahasnya, lantaran susah membuka perban diinfus anaknya, terlapor (perawat lidik) malah menggunakan gunting besar untuk membuka perban itu. Alhasil, jari kelingking AR putus.

Usai kejadian itu, pihak RSMP pun langsung melakukan tindakan kepada anak tersebut dengan operasi penyambungan jari. Tindakan operasi ini memakan waktu 1,5 jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya