Ridwan Kamil ke Ryano Panjaitan: Tak Boleh Ada Lagi Pecah-pecah
- ANTARA FOTO
VIVA Nasional - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Musyawarah Agung di Bandung. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga sempat membuka Rakernas KNPI.Â
Ridwan Kamil dalam kesempatannya beri pesan kepada KNPI yang dipimpin Muhammad Ryano Panjaitan. Dia ingin agar KNPI bisa kompak dan hanya satu barisan menyesuaikan Surat Keputusan (SK) Kementerian Hukum dan HAM atau Kemenkumham.
"Kami hanya ingin mendukung satu KNPI. Tidak boleh ada lagi pecah-pecah di pusat sesuai dengan SK Kemenkumham-nya," kata Ridwan, dikutip pada Sabtu, 4 Februari 2023.
Dia mengatakan SK Kemenkumham itu diberikan kepada Ryano Panjaitan selaku ketua umum. Dia menyampaikan KNPI mesti satu komando di bawah pimpinan Ryano.
Pun, dia mengingatkan agar barisan pemuda termasuk KNPI sebagai generasi masa depan negara bisa memahami kembali Indonesia. Dia mengatakan demikian karena Tanah Air ini memiliki kekayaan sumber daya alam. Belum lagi bonus demografi yang mesti bisa dioptimalkan untuk masa depan bangsa.
"Jangan bertengkar, jangan bodoh, jangan kena stunting. Semua bisa berhasil, 2045 benar-benar mimpi besar itu akan kita jemput," tutur politikus Golkar tersebut.
Antisipasi Bonus Demografi
Sementara, Ryano menjelaskan, potensi bonus demografi Indonesia jangan sampai malah jadi bumerang. Menurut dia, dengan maksimalkan peran pemuda, diharapkan bisa jadi modal untuk memajukan bangsa. Namun, ia mengatakan penting juga mengantisipasi dampak bonus demografi tersebut.
"Jika bonus demografi tidak dibarengi mentalitas, pengetahuan kebangsaan, keimanan, dan tidak diberi peluang, maka bukan menjadi bonus, tapi jadi bumerang demografi," ujar Ryano.
Dia bilang KNPI dalam implementasinya punya jaringan organisasi hingga tingkat kecamatan. Menurut dia, KNPI bisa memaksimalkan para anggotanya melalui program Activispreaner.
Dengan program itu, menurutnya bisa mengajak pemuda mandiri secara ekonomi. Ia mengatakan hal itu penting karena saat ini 60 sampai 70 persen pemuda belum mandiri secara ekonomi.
“Apalagi saat ini kita dihadapkan pada tantangan tingkat pendidikan pemuda yang masih rendah," sebut Ryano.
Â