Ganjar Targetkan Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah Rampung Akhir 2023
- Istimewa
VIVA Nasional – Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang berada di Kabupaten Magelang, kembali dilanjutkan setelah sempat terhenti selama dua tahun. Kini, pembangunan MAJT memasuki tahap groundbreaking dan pencanangannya dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar memaparkan, awal perencanaan pembangunan MAJT dilakukan pada tahun 2019, dan baru dilanjutkan tahun ini setelah selesai lelang konstruksi dengan nilai kontrak Rp118,9 miliar hingga November mendatang. MAJT Magelang nantinya akan mampu menampung tak kurang dari 5.000 jamaah.
"Saya titip agar semuanya bisa on time, bagus terus kualitasnya dijaga. Kita berikan yang terbaik untuk bangun rumah ibadah dan kerukunan akan muncul di sini, orang akan guyub rukun di sini," kata Ganjar di lokasi, Selasa, 31 Januari 2023.
MAJT memiliki luas lahan 43.928 m2 dengan luas bangunan 14.084 m2. Nantinya, MAJT akan memiliki 2 lantai masjid dan dihiasi dengan 8 menara di sekelilingnya. Pemprov Jawa Tengah pun menggelontorkan Rp120 miliar untuk membantu biaya pembebasan lahan.
Pembangunan MAJT pun ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023 ini dengan tahap finishing 100 persen dan sudah bisa digunakan masyarakat untuk ibadah dan berkegiatan.
Ganjar mengharapkan, berdirinya MAJT Magelang atau MAJT kedua setelah MAJT yang ada di Kota Semarang itu nantinya dapat menjadi pusat moderasi beragama yang mampu dimanfaatkan secara penuh oleh masyarakat.
Hal itu, kata Ganjar, bukan hal yang sulit jika menilik lokasi Kabupaten Magelang yang memiliki 5 tempat ibadah dalam satu kabupaten. Sehingga kerukunan antar umat beragama akan semakin tercermin.
"Saya berharap masjidnya dapat menjadi pusat moderasi beragama, sehingga saya bayangkan tokoh-tokoh agamanya bisa ngobrol karena di bawahnya ada tempat untuk menjadi ruang pertemuan," ucap Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga mengingatkan pihak pengembang untuk jangan coba-coba korupsi proyek pembangunan. Terlepas dari proyek pembangunan rumah ibadah, Ganjar menyebut, tak segan-segan untuk menindak siapapun yang korupsi.
Ganjar menuturkan, pihak pengembang hanya perlu fokus untuk memberikan konstruksi bangunan yang baik dan berkualitas, sehingga masyarakat akan merasa nyaman dalam menggunakan fasilitas.
"Tidak hanya rumah ibadah ya, tapi semuanya. Jangan dikorupsi dan tadi saya bilang berulang-ulang, apalagi ini rumah ibadah. Itu saya tekankan diawal. Makanya kalau ada yang minta-minta lapor saya," tegas Ganjar.