Bupati Sumenep Surati Jokowi, Minta Jalur Kereta Api Madura segera Diaktifkan Lagi
- Nur Faishal (Surabaya)
VIVA Nasional – Bupati Sumenep Achmad Fauzi berharap pemerintah pusat segera menghidupkan kembali jalur kereta api di Pulau Madura, Jawa Timur. Bahkan, ia mengaku sudah mengirim surat kepada Presiden Jokowi terkait itu. Jalur kereta menurutnya diperlukan untuk percepatan peningkatan ekonomi Madura.
Usulan mereaktivasi jalur kereta api menjadi opsi apabila rencana pembangunan proyek Tol Trans Madura tak jadi direalisasikan. Fauzi menuturkan, dahulu ketika jalur kereta api beroperasi, ada banyak komoditas yang hilir mudik dari Madura ke Surabaya, termasuk ke wilayah-wilayah lain di Jawa Timur.
Politikus PDIP itu mengatakan, Madura kaya akan komoditas garam, gula, jagung, dan daging sapi. Kayanya potensi ini membuat Madura berpotensi menjadi kekuatan ekonomi nasional untuk menopang target swasembada pangan. Namun, infrastruktur untuk menopang hal tersebut saat ini belum memadai.
“Dengan reaktivasi jalur kereta, akan ada pemangkasan waktu dalam perputaran komoditas. Dengan sendirinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Madura,” kata Fauzi.
Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Batuan, Kabupaten Sumenep, itu mengajak kepala daerah lain di Pulau Madura untuk bersama-sama mengingatkan pemerintah pusat ihwal pentingnya reaktivitas jalur kereta.
“Jangan lupa, komoditas-komoditas seperti garam dan gula selama ini banyak didapat melalui importasi. Miliaran dolar yang harus dibayarkan [pemerintah]. Jadi, kenapa tidak mengandalkan Madura yang kaya akan potensi itu,” ujar Fauzi.
Mengacu pada Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, di situ juga dijelaskan reaktivasi jaringan kereta api dari Kamal (Bangkalan) hingga Kalianget (Sumenep) jadi salah satu target.
Dalam lampiran perpres juga tertera nilai estimasi investasi jalur kereta api Madura yang dibutuhkan mencapai Rp3,37 triliun. Di sisi lain, untuk menghubungkan jaringan rel ke Surabaya, juga dibuat masterplan pembangunan Autonomous Rail Rapid Transit (ART) yang menghubungkan Pelabuhan Kamal, Stasiun Bangkalan, menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya dengan estimasi investasi Rp3,59 triliun.
“Saatnya warga Madura, ulama, tokoh masyarakat, kepala daerah se-Madura, Gubernur Jawa Timur, serta pemerintah pusat solid mengawal terealisasinya agenda konektivitas Madura, demi kemajuan bersama,” kata Fauzi.