MAKI: Jangan Pilih Orang Bermasalah Jadi Ketum PSSI

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Boyamin Saiman.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Edwin Firdaus.

VIVA Nasional – La Nyalla Mattalitti kembali mencalonkan diri menjadi Ketum PSSI. Statusnya yang pernah terjerat kasus dugaan korupsi dana hibah Pemprov Jawa Timur banyak disoal. PSSI membutuhkan sosok yang bersih dan berintegritas. 

Terkuak! Shin Tae-yong Belum Tanda Tangan Surat Pemecatan dari PSSI

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menuturkan, koruptor dan orang yang pernah bermasalah kasus korupsi itu seharusnya tidak lagi dipilih. "Jangan pilih koruptor dan orang bermasalah dengan korupsi," paparnya. 

Pasalnya orang semacam itu hanya akan maju dengan cara menjilat dan sebagainya. Padahal, masih banyak sosok orang yang berprestasi, namun dikalahkan karena kedekatan. "Ini masalahnya," jelasnya.

KPK Sita Mobil Mewah hingga Moge Ratusan Juta soal Kasus Korupsi LPEI

Sekali lagi, yang bisa dilakukan jangan pernah memilih koruptor atau orang yang pernah bermasalah dengan kasus korupsi. "Masyarakat sudah cerdas, masih banyak orang baik di negeri ini," terangnya. 

Investigasi KPK: Pertamina Patra Niaga Sebagai Saksi dalam Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU Yang Dikerjakan Telkom

Diketahui, La Nyalla pernah menjadi Ketum PSSI. Saat dipimpin La Nyalla, FIFA memberikan sanksi berupa pembekuan terhadap sepak bola Indonesia. Pembekuan itu buntut La Nyalla berkonflik dengan Menpora saat itu, Imam Nahrawi.  

Selain La Nyalla ada beberapa sosok yang juga disebut bakal bersaing menjadi Ketum PSSI. Salah satunya Menteri BUMN Erick Tohir, yang pengalamannya tak lagi diragukan karena pernah mengelola klub Italia Inter Milan.

Pemain Timnas Indonesia, Marc Klok (kiri) dan Shayne Pattynama (kanan)

Asisten Shin Tae-yong Labrak Marc Klok Usai Sebut Diktator

Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin mengaku mengirim pesan kepada Marc Klok usai gelandang Persib Bandung itu berkomentar soal pemecatan.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025