Bareskrim Akan Panggil Para Influencer Pekan Depan, Termasuk Pembuat Konten Mandi Lumpur
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
VIVA Nasional – Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Polisi Reinhard Hutagaol mengatakan, penyidik akan memanggil para influencer pekan depan. Di antaranya, kata dia, yang lagi ramai diperbincangkan belakangan ini yaitu pembuat konten mandi lumpur.
“Mungkin minggu depan. Mungkin salah satunya (pembuat konten mandi lumpur dipanggil),” kata Reinhard di Mabes Polri pada Jumat, 27 Januari 2023.
Menurut dia, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri juga ingin bersilaturahmi mengumpulkan atau rembug dengan para influencer atau pembuat-pembuat konten yang memiliki jumlah followers atau pengikut banyak.
“Jadi mungkin itu beliau akan menyampaikan agar dalam pembuatan konten tetap mengacu pada asas-asas kepatutan. Kepatutan artinya tidak melibatkan anak kecil, orang tua dan sebagainya,” ujarnya.
Namun demikian, kata dia, Direktur Siber juga agak berhati-hati dalam mengumpulkan influencer karena ini terkait dengan tahun politik.
“Jadi mungkin akan diseleksi yang terbaik dari beliau untuk menyampaikan ke influencer atau pembuat-pembuat konten yang followers banyak. Kita agak selektif ya, karena yang saya sebutkan masih netral tapi punya followers banyak,” ujarnya.
Diketahui, viral sejumlah emak-emak di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah didatangi polisi akibat sering live TikTok karena mandi lumpur. Polisi mendalami adanya dugaan fenomena ngemis online tersebut akibat adanya paksaan dari seseorang.
Polda NTB kemudian mendatangi lokasi tempat beberapa warga mandi lumpur demi mendapatkan gift atau hadiah dari penonton TikTok. “Pemilik akun TikTok @intan_komalasari92 adalah pasangan suami istri berinisial SAH dan IK," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto pada Rabu, 18 Januari 2023.
Selain menemui pasutri, polisi juga menemui warga lainnya yang ikut mandi lumpur. “Kemudian tiga orang yang pernah tampil pada live akun TikTok tersebut inisialnya LS perempuan (49), IR perempuan (54) dan HRT perempuan (43)," ujarnya.
Hasil temuan di lapangan, tidak ada ekploitasi dari warga yang mandi lumpur. Mereka memang sengaja berinisiatif mandi lumpur untuk mendapatkan keuntungan.
“Berdasarkan hasil klarifikasi dari sejumlah warga bahwa yang tampil pada akun TikTok tersebut tanpa ada paksaan dan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari Gift yang diberikan oleh penonton dengan kesepakatan bagi hasil dengan pengelola akun TikTok," ujar Artanto.