Anggota Komisi VI DPR Dukung Rencana Bahlil Susun Raodmap Perluasan Hilirisasi

Intan Fauzi, Anggota DPR RI Fraksi PAN
Sumber :

VIVA Nasional – Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi menyambut baik rencana Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam menyusun roadmap perluas hilirisasi yang rencananya membidik target peluang investasi US$ 545,3 Miliar Hingga Tahun 2035.

Komisi VI disampaikan akan meminta penjelasan secara utuh kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia terkait hal tersebut.

"Kami sudah mendengar adanya rencana itu, pada prinsipnya kami di Komisi VI mendukung langkah Pak Bahlil, sepanjang tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat," terang Intan Fauzi, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis 19 Januari 2023.

Ilustrasi smelter nikel.

Photo :
  • Istimewa

Menurutnya, program hilirisasi sumber daya alam Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dengan menyasar berbagai sektor memang dapat mempercepat atau mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga dapat memberikan nilai tambah sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara. 

"Dengan adanya program hilirisasi, ke depan pemerintah harus memastikan pelaksanaannya dilapangan agar tidak ada lagi ekspor bahan mentah, tetapi kita mengekspor produk jadi. Paling tidak, mnimal produk setengah jadi," kata politisi PAN tersebut.

Ditekankan Intan Fauzi, strategi hilirisasi yang tengah disusun Menteri Investasi, pelaksanaannya harus benar-benar dikawal dan diawasi dengan baik. Sehingga dapat memberikan manfaat lebih bagi negara. Khususnya dalam hal ini adalah serapan tenaga kerja, keberadaan industri hilir berdampak pada pendapatan negara dalam bentuk pajak dan meningkatkan devisa.

"Jadi tidak sekedar konsep, tetapi implementasinya juga harus benar-benar dilaksanakan. Sesuai dengan tujuan awal disusunnya strategi hilirisasi dibidang sumber daya alam," tegas Intan.

Jadi Pimpinan Komisi XII, Putri Zulhas Siap Kawal Target Swasembada Energi Prabowo

Strategi hilirisasi sendiri diketahui penting dilakukan agar Indonesia tak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan harus bernilai tambah terlebih dahulu setelah melalui proses pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.

Untuk mempercepat hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah, pemerintah pun mendorong badan usaha meningkatkan kapasitas fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter). Pemerintah telah menargetkan pembangunan 53 smelter pada 2024, dengan 20 smelter di antaranya telah beroperasi hingga 2021.

Cara Bahlil Ajak Semua Pemain 'Emas Hitam' Terlibat Lanjutkan Hilirisasi Batu Bara

Sementara untuk komoditas mineral nikel, upaya hilirisasi meliputi pengolahan bijih nikel menjadi feronikel, stainless steel slab, lembaran baja, dan bahan utama untuk baterai lithium.

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Davos, Swiss, Selasa 17 Januari 2023, menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan strategi dalam membidik target pertumbuhan ekonomi tahun 2023 melalui hilirisasi.

Swasta Mau Sumbang Tanah Buat Program 3 Juta Rumah, Menteri Ara Usul Fleksibilitas Aturan

Ilustrasi Smelter nikel.

Photo :
  • vstory

Ada beberapa sektor prioritas yang akan masuk dalam program hilirisasi yang diharapkan dapat menciptakan peluang investasi sebesar US$ 545,3 miliar hingga tahun 2035. Ini terdiri dari sektor mineral dan batubara dengan total investasi diperkirakan mencapai US$ 427,1 miliar hingga tahun 2035. 

Kemudian sektor minyak dan gas bumi dengan peluang investasi diperkirakan mencapai US$ 67,6 miliar hingga tahun 2035. Kemudian ada sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan perhutanan dengan peluang investasi diyakini mencapai US$ 50,6 miliar hingga tahun 2035. 

"Kami tidak ingin berakhir hilirisasi di nikel saja. Bila komoditas-komoditas ini dihilirisasi, maka juga akan berdampak pada penerimaan negara dan peningkatan neraca perdagangan," ucap Bahlil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya