Antisipasi Karhutla, Polri Manfaatkan Teknologi Satelit Pantau Titik Api

Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Agung Setya Imam Efendi
Sumber :
  • VIVAnews/Bambang Irawan

VIVA Nasional – Polri telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi kejadian kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di sepanjang tahun 2023. Salah satu langkahnya yakni melakukan pemantauan rutin di setiap potensi titik api.

Awal Tahun 2025, Sebanyak 936 Personel Polda Bali Naik Pangkat

“Pemantauan kita terhadap ancaman karhutla kita lakukan sepanjang tahun, setiap hari,” kata Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Agung Setya Imam Effendi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 17 Januari 2023.

Menurut Agung, pantauan ini bertujuan untuk melihat potensi titik api yang dapat menyebabkan karhutla sehingga jika muncul potensi tersebut maka api bisa segera ditangani dengan baik.

2 Anak Buah Kombes Donald Didemosi 5 dan 8 Tahun Terkait Kasus DWP, Begini Perannya

Petugas memantau munculnya titik panas (hotspot)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

Selain pemantauan, Polri juga turut memanfaatkan teknologi satelit untuk menemukan hot spot atau titik panas yang dapat memicu karhutla.

1 Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Hang Lekir Jaksel

“Polri didukung masyarakat dengan memanfaatkan sistem dan teknologi terus bekerja, sehingga dapat memadamkan karhutla dengan cepat dan efektif pada saat api masih kecil,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memaparkan pandangan iklim tahun 2023 (Climate Outlook 2023) sepanjang tahun 2023. 

Ilustrasi petugas BMKG

Photo :
  • M Nadlir

BMKG memprediksi, ada gangguan iklim dari Samudra Pasifik yaitu ENSO diprakirakan akan berada pada fase netral, tidak terjadi La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah maupun El Nino yang merupakan pemicu anomali iklim kering.

Tak hanya pemerintah, semua pihak terkait dan masyarakat juga perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi kering di sejumlah wilayah Indonesia, akibat curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan.

"Semua pihak juga perlu mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di tahun 2023 yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020, 2021 maupun 2022 yang kemaraunya bersifat basah," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangannya.

Menurut dia, daerah yang diprediksi mengalami hujan tahunan di bawah normal di antaranya Papua Barat bagian timur dan sebagian kecil Papua bagian Utara. 

Sedangkan, untuk wilayah dengan potensi kekeringan dan kebakaran lahan dan hutan sepanjang tahun 2023 antara lain, Riau, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, sebagian Kalimantan khususnya bagian barat, tengah dan selatan, serta sebagian Sulawesi Selatan.

Kemudian, Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, Jawa Timur bagian timur, Bali Utara, sebagian Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Kompol Chuck Putranto

Chuck Putranto, Eks Anak Buah Sambo Naik Pangkat dan Dapat Jabatan Baru di Polda Metro Jaya

Mantan Sekretaris Pribadi (Sespri) Eks Kadiv Propam Polri Fersy Sambo, yaitu AKBP Chuck Putranto mendapat promosi dan jabatan baru di Korps Bhayangkara.

img_title
VIVA.co.id
5 Januari 2025