Aktifitas Vulkanologi Gunung Marapi Mulai Turun
- Andri Mardiansyah/VIVA.
VIVA – Kondisi letusan atau erupsi gunung api Marapi, Sumatra Barat menunjukkan tren penurunan sejak dua hari terakhir.
Data rilis yang dikeluarkan Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, total sudah sebanyak 229 kali Marapi mengalami erupsi dengan jumlah terbanyak yakni 35 kali terjadi pada Senin pekan lalu. Sedangkan Senin, 16 Januari 2023, hanya mengalami erupsi 12 kali dan satu hari sebelumnya hanya 9 kali.
"Data rekam sesimograf untuk periode pengamatan pada Senin kemarin, Marapi hanya mengalami erupsi sebanyak 12 kali. Hari Minggunya hanya 9 kali," kata Ahmad Rifandi dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Selasa, 17 Januari 2023.
Meski demikian, menurut Ahmad Rifandi, tremor masih terjadi secara terus menerus. Kemarin, masih terekam dengan amplitudo 0.5-2.5 mm (dominan pada 1.5 mm). Untuk itu, belum bisa disimpulkan apakah sudah benar melandai atau belum. Masih butuh waktu untuk mengkaji dan menganalisa hal tersebut.
Sementara, terkait dengan status gunung Marapi, menurut Ahmad Rifandi, saat ini Marapi masih berada di level II atau waspada, dengan rekomendasi tetap sama yakni dilarang melakukan pendakian apalagi mendekati radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menginstruksikan seluruh instansi terkait untuk berkolaborasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan analisa dan kajian terhadap perkembangan erupsi Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar yang terjadi lebih dari sepekan terakhir.
“Untuk meminimalisir kerugian, kita minta pihak terkait melakukan analisa dan memberikan informasi secara berkala terkait perkembangan aktivitas Gunung Marapi yang erupsi saat ini,” ujar Mahyeldi.