Polisi Kerahkan Ratusan Personel Gabungan Guna Amankan PT GNI Usai Bentrokan Karyawan
- Istimewa/VIVA.co.id/ Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)
VIVA Nasional – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Polisi Didik Supranoto mengatakan saat ini Polda Sulteng telah mengerahkan 450 personel gabungan untuk menjaga kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Diketahui dua orang pekerja dalam perusahaan tersebut meninggal dunia usai terlibat bentrokan pada Sabtu 14 Januari 2023 malam.
"Sekarang lokasi perusahaan masih disiagakan personil gabungan 450 personil," ujar Didik saat dikonfirmasi wartawan pada Minggu 15 Januari 2023.
Didik pun merinci terkait dua karyawan PT GNI yang tewas dalam insiden bentrokan tersebut. Korban tewas tersebut diantaranya merupakan Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
"Korban meninggal dunia 2 yakni1 TKA dan 1 TKI," kata Didik.
Selanjutnya, Didik mengatakan bahwa bentrokan tersebut memang terjadi lantaran sejumlah karyawan melakukan protes kepada pihak perusahaan yang hingga kini tidak memberikan kejelasan dalam peraturan pekerjaan di perusahaan.
"Permasalahan (bentrokan) bukan TKA dan TKI tapi karena ada tuntutan tenaga kerja yang tergabung SPN yang belum ada titik temu setelah pertemuan dengan perusahaan," tukas Didik.
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah karyawan perusahaan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) terlibat bentrokan. Puluhan orang perusuh tersebut diamankan polisi setempat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan bahwa bentrokan tersebut terjadi pada Sabtu 14 Januari 2023 malam. "Saat ini perusuh sejumlah 69 orang dan barang bukti diamankan di Polres Morut untuk dimintai keterangan," ujar Didik dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu 15 Januari 2023.
Puluhan orang tersebut, kata Didik, sejauh ini masih dilakukan pemeriksaan lebih jauh atas peristiwa tersebut. Ia pun menerangkan kejadian ini berawal ketika massa serikat pekerja nasional (SPN) berjumlah ratusan orang melakukan unjuk rasa di sekitar pos 4 dan pos 5 PT GNI.