Jenderal Kopassus Bongkar KKB Dalang Penyerangan di Oksibil: Perintah Jelas, Kejar dan Tangkap!
- VIVA/Aman Hasibuan
VIVA Nasional – Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring meminta Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Interpol menangkap Juru Bicara TPNPB, Sembby Sambom.
Usulan penangkapan itu disampaikan Danrem terkait dengan sejumlah aksi-aksi yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XXXV Bintang Timur pimpinan Ananias Atimin di Oksibil Pegunungan Bintang.
"Aksi-aksi teror yang dilakukan kelompok Ananias Atimin di Oksibil ada kaitannya dengan Sebby Sambom dan harus jadi tanggung jawabnya. Untuk itu BNPT, Interpol tangkap Sebby Sambom yang ada di PNG," kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring kepada wartawan di Base Ops Lanud Silas Papare, Jumat, 13 Januari 2023.
Darem menyebutkan Sebby Sambom secara terus menerus menyerukan dan memberikan semangat pada pimpinan KKB Ananias Atimin setelah mereka melakukan pertemuan pada bulan Desember 2022 lalu di perbatasan PNG.
"Pasca pertemuan mereka itu, kelompok ini terus-terus lakukan aksi teror di Oksibil dibawa pimpinan Ananias Atimin. Selain itu, kelompok ini juga melakukan pembunuhan secara sadis dan menviralkannya," katanya.
Menurut dia, aksi-aksi teror yang dilakukan KKB ini harus dipertanggungjawabkan. Untuk itu para pelaku ini harus ditangkap.
Jenderal berdarah Kopassus ini juga mengharapkan kepada toko-toko adat, agama, toko masyarakat agar mengajak mereka untuk menghentikan aksi kekerasan yang dilakukan pada masyarakat.
"Saya minta kepada mereka mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menyerahkan diri kepada polisi," ujar Danrem seraya menegaskan TNI-Polri bertekad akan mencari dan menangkap mereka, apabila mereka tidak menyerahkan diri.
"Perintah pimpinan kepada kami sudah jelas. Kejar dan tangkap," tegasnya
Dalang Penyerangan di Oksibil
Sementara itu, JO Sembiring juga mengungkap sumber senjata yang diperoleh KKB Ananias Atimin. Menurutnya, Kodap XXXV Bintang Timur pimpinan Ananias Atimin memiliki 10 pucuk senjata api.
"Senjata api 10 pucuk yang dimiliki kelompok kriminal bersenjata ini diambil dari Helikopter (TNI) yang jatuh pada tahun 2018. Senjata ini didapatkan pada 2019 lalu," ungkapnya
Kelompok Ananias Atimin ini mengambil senjata api milik TNI yang jatuh bersamaan dengan helikopter dari lokasi kejadian. Sedangkan sisanya mereka ambil senjata dari perbatasan PNG.
"Kita sudah mendata senjata KKB ini. Senjata yang dimiliki KKB ini hanya belasan pucuk yang terbagi di tiga Kodap," ujarnya
Lebih lanjut dia menjelaskan, personel KKB yang militan dengan mereka tidak banyak karena sudah terbagi tiga kelompok. "Saat ini yang bergerak dilapangan itu yakni kelompok Ananias Atimin dengan jumlah anggota 50 orang," ungkapnya.
Dikatakannya, kelompok kriminal bersenjata ini sejak tanggal 7 Januari 2023 lalu sudah melakukan beberapa aksi yakni pembakaran gedung sekolah SMK, kemudian membakar kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pegunungan Bintang.
Bahkan, sebelumnya kelompok KKB ini juga membunuh tiga orang tukang ojek di Kampung Mangabi.
"Perlu diketahui bahwa kelompok ini pada awal bulan Desember 2022 berkumpul di perbatasan PNG yang dipimpin oleh Sembby Sembom, mereka yang berkumpul terdiri dari Lamek Taplo, Enos dan Ananias Atimin. Mereka berkumpul mengembangkan tiga kodap," tambah Danrem.
Setelah mereka menamakan diri dari bagian Kodap XXXV Bintang Timur, kata Danrem, mereka melakukan aksi terus menerus di Oksibil dibawa pimpinan Ananias Atimin. "Aksi-aksi teror yang mereka lakukan merupakan bagian dari tanggung jawab Sebby Sembom," ujar JO Sembiring
Untuk mengatasi aksi teror dari KKB ini di Oksibil tersebut, kata Danrem, pihaknya sejak kemarin telah mengirimkan tambahan perkuatan pasukan ke daerah Pegunungan Bintang guna memberikan rasa aman pada masyarakat.
Selain itu, Danrem meminta peran masyarakat Pegunungan Bintang dalam melaporkan kepada aparat TNI dan Polri jika ada kejahatan yang terlihat dilakukan KKB tersebut sehingga bisa segera diatasi.
"Yang pasti kami berama Polri telah mengambil langkah taktis dan teknis untuk menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat dalam mendukung Pemda Pegunungan Bintang dalam membangun Pegunungan Bintang. Negara harus adil sampai tempat pelosok-pelosok kecil," tegasnya