Ferdy Sambo: Harusnya Yosua yang Duduk di Persidangan
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Nasional – Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo mengatakan harusnya bukan dirinya yang duduk di kursi pengadilan. Melainkan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang melakukan dugaan pelecehan seksual terhadap istrinya, Putri Candrawathi.
Hal itu dikatakan Ferdy Sambo saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang perintangan penyidikan tewasnya Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2023 lalu. Duduk sebagai terdakwa Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, dan Arif Rachman Arifin.
Mulanya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan pemahaman Ferdy Sambo terkait aib keluarga. Pertanyaan ini diajukan lantaran Ferdy Sambo kerap beralasan 'aib keluarga' sehingga tak mengungkap  dugaan pelecehan Putri Candrawathi secara gamblang.
"Kan saudara bilang ini aib keluarga, saya ingin memastikan terlebih dahulu yang ada di benak saksi, yang dimaksud aib itu seperi apa? Ini kan, istri anda, mohon maaf ya, istri saudara kan dilecehkan" kata Jaksa.
Saat itu, Jaksa bahkan mencecar Ferdy Sambo mengapa tidak melakukan proses hukum terhadap Brigadir Yosua. Apakah tidak dilakukannya proses hukum tersebut lantaran Brigadir Yosua menyimpan satu aib yang takut dibocorkan kemudian hari ke publik.
"Jadi saya hanya ingin menggali, apakah yang dimaksud aib ini, Yosua almarhum itu melakukan itu tapi mengetahui aib sehingga tidak bisa dilaporkan? Â Sehingga harus dilakukan skenario ini itu, itu yang mau saya tanyakan," cecar Jaksa.
"Apakah saudara Yosua ketika melakukan itu, saudara  tidak bisa melakukan proses hukum terhadap Yosua sehingga harus diambil tindakan seperti ini? Sengkarut ini, apa yang dimaksud dengan aib itu? Apakah saudara  Yosua memiliki aib yang saksi tahu, yang takut nanti Yosua membocorkan keluar itu?" sambungnya.
"Itu yang saya sampaikan, amarah dan emosi merupakan logika saya. Seharusnya dia yang duduk di sini, menghadapi proses hukum, tapi karena...," jawab Sambo.
"Ya kenapa tidak dilaporkan ke polisi?" tanya Jaksa.
"Kondisinya kan memang ya saya alami seperti ini," kata Sambo.
Sambo nangis
Jaksa lantas kembali mencecar Sambo soal adegan menangis yang kerap dilakukannya saat menceritakan peristiwa pelecehan seksual terhadap istrinya, Putri Candrawathi. Apakah, adegan menangis itu bagian dari memuluskan skenario tembak-menembak.
"Menurut beberapa saksi ketika akan ditanya sering menangis, apakah saudara ketika dipertanyakan itu menangis itu dalam rangka memang sedih atau seperti bahasa saksi memuluskan skenario awal?" tanya Jaksa ke Sambo.
"Itu saya selalu ingat peristiwa yang menimpa istri saya di Magelang. Sehingga itu pasti akan kemudian membuat kesedihan saya dan amarah saya terhadap peristiwa yang terjadi di Magelang," jawab Sambo.
"Bukan secara psikis mempengaruhi saksi-saksi?" kata Jaksa memastikan.
"Bukan, itu natural karena saya harus merasakan itu yang terjadi," tutur Sambo.