Farhat Abbas Soroti Hakim Wahyu Pergi ke Dokter Terawan dengan Wanita
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Nasional – Seorang praktisi hukum, Farhat Abbas menyoroti perilaku Wahyu Iman Santoso, Ketua Majelis Hakim kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan empat terdakwa lainnya. Sebab, Wahyu diduga sempat disuntik doping dengan dokter Terawan Agus Putranto didampingi seorang wanita.
Saat dikonfirmasi, Farhat Abbas mengatakan bahwa video Hakim Wahyu sedang berobat itu diunggah oleh seorang wanita akun instagram bernama dewinta231. Namun, ia tidak menyebut siapa nama wanita tersebut. Begitu dicek, instagram dewinta231 dikunci dan tertulis 'Dr Hukum Pidana'.
“Itu kan instagram umum. Instagram dewinta, cuma dia sudah hapus. Saya URL satu persatu sudah simpan, takutnya kita dibilang memfitnah. Saya kalau bicara harus ada (data), enggak gosip,” kata Farhat saat dihubungi wartawan pada Senin, 2 Januari 2023.
Makanya, Farhat mengingatkan Wahyu yang juga Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan supaya menjaga jarak dengan siapa pun selama menangani perkara pembunuhan Brigadir J. Tentu, kata dia, kehadiran wanita yang memposting video Hakim Wahyu itu menimbulkan pertanyaan bagi publik.
“Kita ini kan orang praktisi hukum. Melihat adanya instagram begitu, kami minta supaya hakimnya menjaga jarak dengan pihak-pihak yang ada kaitan. Apa perannya dia (wanita dewinta) disitu? Dia kan selalu hadir di persidangan dari keterangannya disitu (instagram) ada kan,” jelas dia.
Ketua majelis hakim Wahyu Iman Santosa yang mengadili perkara Bharada E
- Youtube
Menurut dia, wanita tersebut memang sengaja memposting video Hakim Wahyu sedang diberi obat kuat oleh mantan Menteri Kesehatan dokter Terawan tersebut. Selain itu, kata dia, wanita akun dewinta itu juga memperlihatkan gaya hidup mewah Hakim Wahyu.
“Saya cuma mengingatkan saja, kecuali tidak ada postingan. Kan instagram ini umum, itu kan bahaya. Dari mana gambar-gambar itu? Ini kan umum, bukan temuan. Memang sengaja wanita itu posting kok, bahwa dia dekat dengan hakim, hakimnya itu dikasih obat kuat enggak terasa. Berarti kan enggak adil. Orang lomba lari aja dikasih doping didiskualifikasi,” ujarnya.
Harusnya, kata Farhat, hakim itu tidak boleh bertemu dengan pihak-pihak terkait. Lalu, gaya hidup mewah berlebihan hakim harus dikurangi, hakim tidak boleh diskusi perkara dengan makelar kasus, dan hakim berpihak.
“Kalau tidak ada posting-posting di atas, semua akan tampak normal dan biasa. Karena postingan pribadi dan tabu, jadi merepotkan diri mereka sendiri. Apa yang mereka buat dipetik dan diketik orang. Itu kan pertanyaan saya. Kalau ke rumah sakit sebaiknya diantar istri,” ucapnya.
