VIVA RePlay 2022: Perseteruan Panas Gus Samsudin Vs Pesulap Merah

Potret pesulap merah alias Marcel dan Gus Samsudin
Sumber :
  • tvonenews.com

VIVA Nasional – Banyak peristiwa yang jadi sorotan publik sepanjang tahun 2022. Di antaranya perseteruan antara ahli supranatural Samsudin Jadab alias Gus Samsudin dengan Marcel Radhival alias Pesulap Merah. Berawal dari saling serang di konten YouTube, seteru keduanya kemudian berlanjut di ranah hukum kendati sampai kini tak jelas juntrungannya.

VIVA pun sudah merangkum beberapa kejadian perseteruan antara Gus Samsudin dengan Pesulap Merah dalam VIVA RePlay 2022:

1. Trik Gus Samsudin Dibongkar

Seteru keduanya berawal ketika Pesulap Merah membongkar trik Gus Samsudin di Channel YouTube-nya, Marcel Radhival pada Mei 2022 lalu. Dalam video berdurasi lebih dari 22 menit tersebut, Pesulap Merah menyampaikan bahwa dirinya akan membongkar trik pengobatan santet bola api yang digunakan Gus Samsudin saat menerapi pasiennya.

Di video tersebut, Pesulap Merah juga menampilkan video Gus Samsudin seperti membaca doa yang disebut akan menghubungkan dengan dunia gaib melalui seorang mediator. Kata Pesulap Merah, mediator tersebut biasanya adalah kru Gus Samsudin sendiri. Pesulap Merah lantas menantang Gus Samsudin agar menggunakan dirinya menjadi mediator.

Di video cuplikan itu pula, Gus Samsudin meminta pemilik rumah agar mencari seluruh sudut rumah apakah ada barang ‘titipan’. Si pemilik rumah mencari dan menemukan kertas tisu di kolong ranjang. Sementara Gus Samsudin membawa piring berisi cairan lalu meludahi piring tersebut. Kertas tisu tersebut kemudian ditaruh ke piring dan tiba-tiba piring tersebut mengeluarkan api.

Menurut Pesulap Merah, cairan yang ada di piring yang digunakan Gus Samsudin adalah cairan kimia bernama gliserin. Adapun bongkahan kertas tisu di dalamnya diduga berisi bubuk yang mudah terbakar bila bercampur cairan gliserin. Pesulap Merah menduga kuat bongkahan tisu tersebut sudah disiapkan oleh kru Gus Samsudin terlebih dahulu.

“Ini mah trik anak SD,” ujar Pesulap Merah dalam video YouTube-nya.

2. Pesulap Merah Datangi Padepokan Gus Samsudin

Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur

Photo :
  • tvonenews.com

Triknya dibongkar habis-habisan, Gus Samsudin menantang Pesulap Merah untuk adu kesaktian secara langsung. Tak dinyana, Pesulap Merah menerima tantangan itu dan langsung terbang dari Jakarta ke Padepokan Nur Dzat Sejati yang dikelola Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Rabu, 27 Juli 2022.

Kepala Desa Rejowinangan Bhagas Wigasto saat itu mengaku bahwa sebenarnya dia menerima informasi rencana kehadiran Pesulap Merah ke Padepokan Samsudin sejak Rabu pekan lalu dari salah Ketua RT setempat. Dia kemudian berdiskusi dan meminta Ketua RT-nya untuk menghimpun informasi lebih rinci untuk memetakan potensi adanya gesekan. “Kira-kira ada potensi masalah enggak?,” katanya dihubungi wartawan, Senin, 1 Agustus 2022.

Terbongkar, Hal-hal Memalukan di Padepokan Gus Samsudin

Gambaran awal, Pesulap Merah dan Gus Samsudin hanya berhubungan dengan konten akun YouTube keduanya. “Pada hari Sabtu (30 Juli 2022), kami terima informasi bahwa mereka (Pesulap Merah dan tim) mulai hadir di Blitar. Salah satu warga saya merupakan bagian daripada tim dari atau dibawa oleh Marcel (Pesulap Merah) katanya itu kolaborasi di YouTube,” ujar Baghas.

 Cuma, lanjut dia, diterima informasi juga ada orang berinisial N juga ikut dengan tim Pesulap Merah. N sebelumnya pernah bergabung dengan Gus Samsudin tapi keluar karena berseteru. N juga hadir dengan menggunakan atribut paramiliter sebuah organisasi masyarakat tertentu. Baghas akhirnya mendatangi padepokan Gus Samsudin sebagai antisipasi konflik karena salah satu yang datang adalah pihak yang pernah bersitegang dengan padepokan.

Top Trending: Asal Usul Nama Gus Samsudin Hingga Sosok Devara Putri Otak Pembunuhan Sadis

Pesulap Merah dan tim akhirnya datang, tapi hanya sampai di jalan sisi selatan padepokan. Pengacara Gus Samsudin menghampiri Pesulap Merah dan terjadi keributan. Baghas kemudian datang setelah menerima informasi itu. N yang memakai atribut paramiliter salah satu ormas juga ikut bersitegang. Melihat itu, Baghas turun tangan dan menuju padepokan.

3. Gus Samsudin dan Pesulap Merah Bergesekan

Asal Usul Gelar ‘Gus’ dalam Nama Samsudin, Ternyata Bukan Keturunan Kiyai Tapi…

Gus Samsudin

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Di Padepokan, Baghas berupaya mencegah Samsudin yang keluar menuju Pesulap Merah. Dia diikuti beberapa orang dekatnya, juga ada yang memakai atribut paramiliter ormas yang sama dengan N. “Yang namanya N menghubungi salah satu struktur Ansor Kademangan meminta bantuan dengan tema permohon bantuan pengamanan karena terjadi keributan yang melibatkan Banser desa kami,” ucapnya.

Baghas kemudian meminta bantuan anggota Bhabinkamtibmas untuk menengahi N yang menggunakan atribut Banser dan seorang pengikut Samsudin yang juga menggunakan seragam Banser. Ternyata, baik N yang bergabung dalam tim Pesulap Merah bukan warga desa setempat, tapi warga Kalidawir, Tulungagung. Begitu pula orang berseragam Banser pengikut Samsudin, juga berasal dari Lampung.

Baghas lalu menghubungi Kasatkoryon Banser desa setempat. Ternyata, baik N maupun pengikut Samsudin tidak meminta izin ke Satuan Rayon Banser setempat. Keduanya bertindak atasnama pribadi. Dalam mediasi, pihak Banser maupun Ansor meminta N dan orangnya Samsudin mempertanggungjawabkan itu ke organisasi Ansor. “Bila bukan Banser, mereka diminta mengembalikan seragam Bansernya,” tandasnya.

4. Banser Geruduk Padepokan Gus Samsudin

Prediksi Baghas terbukti. Gara-gara ada dua orang yang memakai atribut Banser dalam gesekan antara Pesulap Merah dengan Gus Samsudin itu, puluhan anggota Ansor dan Banser Blitar dan Kademangan menggeruduk padepokan Samsudin pada Minggu, 31 Juli 2022, malam. Mereka mempertanyakan penggunaan atribut Banser dalam perseteruan itu. Sementara siangnya, warga desa setempat menggeruduk padepokan.

Warga meminta padepokan ditutup karena gara-gara perseteruan antara Samsudin dengan Pesulap Merah menimbulkan keresahan. Desa Rejowinangun juga terimbas jelek karena padepokan itu bermasalah dan berada di desa setempat. “Dalam mediasi yang a lot, akhirnya disepakati padepokan ditutup sampai batas waktu tidak ditentukan,” kata Baghas.

Wajar Ansor, Banser dan masyarakat menggeruduk padepokan milik Gus Samsudin tersebut. Sebab, penggunaan atribut Banser oleh pengikut Gus Samsudin mengesankan seolah-olah Ansor dan Banser mendukung praktik perdukunan yang dijalankan oleh Gus Samsudin. Ketua PC GP Ansor Blitar Hermawan saat itu memastikan bahwa oknum yang ikut bergesekan dalam seteru Gus Samsudin dengan Pesulap Merah bukanlah anggota Banser.

“Dan kami tidak pernah menginstruksikan, memberi surat tugas apalagi memberi komando kepada Banser untuk mengamankan padepokan tersebut,” kata Hermawan dikutip dari situs resmi NU, NU Online Jatim.

5. Padepokan Gus Samsudin Ditutup

Heboh gesekan antara Gus Samsudin dengan Pesulap Merah yang ujung-ujungnya bikin resah warga setempat di Kabupaten Blitar memantik perhatian Forum Komunikasi Pimpinan Daerah setempat. Forum pun dibuat dan Gus Samsudin dihadirkan, diminta klarifikasi terkait peseteruan tersebut, termasuk soal kegiatan padepokan yang selama ini dijalaninya.

Hasilnya, Padepokan Nur Dzat Sejati yang dipimpin Gus Samsudin ditutup sementara. Keputusan itu diambil setelah Dinas Kesehatan setempat mencabut izin operasional pijat tradisional yang selama ini dikantongi Samsudin dalam berpraktik pengobatan. Memang, sejak Maret 2021, Gus Samsudin hanya mengantongi izin pijat tradisional dalam menjalankan praktik pengobatannya.

“Kita sudah menentukan bahwa dicabut izinnya (pijat tradisional],” kata Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso kepada wartawan, Selasa, 9 Agustus 2022.

Setelah izin dicabut, maka Gus Samsudin dilarang melaksanakan segala praktik pengobatan di padepokannya. Tidak hanya itu, para pengikutnya yang selama ini tinggal di padepokan juga diminta agar dipulangkan. “Enggak boleh [ada kegiatan praktik pengobatan di Padepokan Nur Dzat Sejati]. [Pengikutnya] Ya dipulangkan, enggak boleh beraktivitas,” ujar Rahmat.

Sebagai penegasan, Pemkab Blitar memasang banner yang berisi tentang pencabutan izin dan penutupan prakti pengobatan di Padepokan Nur Dzat Sejati. “Masyarakat dan warga tidak boleh menggeruduk. Supaya tidak jadi kerumunan, kerusakan hal-hal anarkis, mari saling menahan diri,” kata Rahmat.

Supriarno, pengacara Gus Samsudin, membantah berita yang beredar bahwa Padepokan Nur Dzat Sejati dan kegiatan pengobatannya ditutup. Memang, sebelumnya Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso menyatakan bahwa Padepokan Nur Dzat Sejati dan kegiatannya ditutup setelah Dinas Kesehatan setempat mencabut izin pijat tradisional yang dikantongi. Tidak dijelaskan sampai kapan penutupan diberlakukan.

“Tidak ada penutupan. Berita yang beredar salah atau menyimpang kenyaatan. Tidak ada penutupan, baik dari pemerintah atau apa pun. Yang ada adalah penghentian sementara kegiatan badan hukum yayasan. Kegiatannya adalah ruqyah, yang biasa dilukukan Samsudin dengan pemijatan berserta doa-doa menurut agam Islam,” katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa izin kegiatan pengobatan kliennya di Padepokan Nur Dzat Sejati berbunyi pijat tradisional. Adapun kegiatan tambahan sebagai metode pengobatan yang dilakukan kliennya, seperti ruqyah, tidak tertampung di dalam regulasi.

“Kegiatan yang dilakukan Samsudin itu tidak ada atau belum ada pemerintah yang menampung izin paranormal. belum ada pemerintah menyediakan perizinan tentang paranormal,” kata Supriarno saat mendampingi Samsudin di Markas Kepolisian Daerah Jatim di Surabaya pada Jumat, 12 Agustus 2022.

6. Asal-usul Gus Samsudin Terbongkar

Gus Samsudin melaporkan pesulap merah ke Polda Jatim.

Photo :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

Dari pertemuan yang digelar Forkopimda dan juga menghadirkan Gus Samsudin untuk diklarifikasi, terungkaplah siapa sebenarnya Gus Samsudin tersebut. “Yang bersangkutan (Samsudin) asalnya dari Lampung,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Blitar Inspektur Polisi Satu Udiono dihubungi VIVA pada Rabu, 3 Agustus 2022.

Berdasarkan pengakuan  di forum, Udiono menjelaskan bahwa Gus Samsudin pernah belajar di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Cepu, Jawa Tengah. Setelah itu, Gus Samsudin mengadu nasib sebagai tukang rosok dan tinggal di Kabupaten Kademangan, Blitar. “Di Kademangan dia itu awal mulanya kerja di rosok (tukang rosok),” ujarnya.

Setelah berhasil, Gus Samsudin kemudian mencoba mengobati orang yang kesurupan. Dia juga mendirikan padepokan di Desa Rejowinangun sekaligus jadi tenpat tinggalnya. “Setelah itu diembuskan dan semua masyarakat tahu [keahlian Gus Samsudin dalam hal pengobatan tradisional],” tandas Udiono.

Gus Samsudin sendiri mengaku pernah belajar ilmu agama ke seorang ulama dan di pondok pesantren. Ilmu pengobatannya yang disertai doa-doa, yakni ruqyah, ia akui juga didapatkan di pesantren. “Saya, kan, basic-nya dari ponpes, dalam ponpes itu ada amalan-amalan yang memang ada pembelajaran, ada sanad,” katanya di sela pemeriksaan di Markas Polda Jatim di Surabaya pada Jumat kemarin, dikutip Sabtu, 13 Agustus 2022.

Gus Samsudin mengaku pernah berguru ke Abah Suyuthi Al-Ghazali dari Cepu, Jawa Tengah. “Pernah juga di Pondok Al Jannatul Darul Ma’wa. Paling lama di Abah Suyuti Al-Ghazali,” ucapnya.

Samsudin lantas menyebut salah satu kitab yang dia pelajari selama di pesantren, di antaranya, kitab Syamsul Ma’arif Kubra karya Syekh Al-Buni Al-Maliki yang berisi tentang Ilmu Hikmah dan kitab Al-Aufaq karya Imam Ghazali yang di dalamnya berisi tentang rahasia alam ghaib. “Di situ ada beberapa kitab yang sambungnya ke Syekh Abdul Qadir Jaelani,” tandasnya.

Dengan bekal itulah Samsudin melakukan praktik pengobatan dengan doa-doa yang dikenal dengan ruqyah. Tidak hanya itu, pria asal Lampung itu juga mengaku memiliki jemaah majelis zikir. Mungkin atas dasar itu pula Samsudin mengaku tengah membangun pesantren tapi akhirnya terhenti karena masalah yang kini membelitnya gara-gara aksi Pesulap Merah.

7. Gagal Dirikan Pesantren gegara Pesulap Merah

Pesulap Merah

Photo :
  • Instagram @marcelradhival1

Gus Samsudin mengaku mengalami kerugian akibat ulah Pesulap Merah, yang berakibat pada pencabutan izin pengobatan dan padepokannya. Kegiatan pembangunan pesantren yang dirancang Gus Samsudin juga terhambat.

Guss Samsudin mengaku bahwa dirinya dan pengikutnya sebetulnya tengah membangun gedung pesantren di kompleks Padepokan Nur Dzat Sejati di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Pesantren tersebut nantinya akan dihuni oleh para pengikutnya yang ingin belajar pengobatan.

Karena masalah yang membelit yang diawali aksi Pesulap Merah, pembangunan pesantren tersebut terhambat. "Kalau untuk [kerugian] pribadi enggak masalah, ini untuk pondok pesantren. Ponpes, kan, sedang dalam taraf pembangunan," katanya.

Karena izin dicabut, Gus Samsudin mengaku dirinya kini tidak bisa lagi melakukan praktik pengobatan di padepokannya. Begitu pula kegiatan-kegiatan lain di padepokan terhenti. Secara pribadi, dia mengaku tak mempersoalkan itu. Yang ia pikirkan adalah para pengikutnya. "Saya sih, ya, biasa saja lah, punya usaha yang lain juga," ujarnya.

Supriarno, kuasa hukum Gus Samsudin, mengatakan kerugian yang dialami kliennya adalah akibat ulah Pesulap Merah yang telah menuding pengobatan di padepokan milik Samsudin adalah trik penipuan belaka. "Kerugiannya materiil dan immateriil luar biasa, karena sudah terjadi penggiringan opini dari terlapor [Pesulap Merah]," katanya.

8. Laporkan Pesulap Merah ke Polda Jatim

Gus Samsudin bersama pengacaranya Supriarno di Polda Jatim

Photo :
  • VIVA/Nur Faishal

Merasa dirugikan karena ulah Pesulap Merah, Gus Samsudin pun melapor ke Kepolisian Daerah Jawa Timur pada 3 Agustus 2022.  Pesulap Merah dilaporkan dengan tuduhan melakukan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian karena telah menyebut pengobatan yang dilakukan Gus Samsudin sebagai penipuan.

 “Kedatangan kita di sini ini untuk melaporkan Marcel atau Pesulap Merah atas tindak pidana pencemaran nama baik dan juga ujaran kebencian, membuat opini masyarakat bahwa apa yang dilakukan oleh Gus Samsudin, pengobatannya itu, dianggap nipu atau sebuah trik,” kata Teguh Puji Wahono, kuasa hukum Gus Samsudin.

Teguh mengaku juga menyertakan bukti ke kepolisian terkait perbuatan pidana yang dituduhkan ke Pesulap Merah. Yaitu postingan komentar Pesulap Merah di akun YouTube. Bukti-bukti lainnya juga masih dikumpulkan di media sosial. “Kami laporkan dengan Pasal 27 Ayat (3) dan Pasal 27 Ayat (2) UU ITE,” tandasnya.

Gus Samsudin sendiri mengaku laporan atas Pesulap Merah dilakukannya ke Polda Jatim sebagai bagian dari upaya menginformasikan masyarakat agar pandai dan bijak dalam bermedia sosial. “Jangan sampai masyarakat menjadi korban, korban dari berita-berita hoaks,” ujarnya.

Baik Gus Samsudin maupun Pesulap Merah sudah dimintai keterangan oleh Polda Jatim. Gus Samsudin diperiksa di Polda Jatim, sementara Pesulap Merah dimintai keterangan di Jakarta. Namun, hingga kini belum juga diketahui bagaimana perkembangannya.

9. Gus Samsudin dan Pesulap Merah Meroket

Pesulap Merah atau Marcel Radhival

Photo :
  • instagram @marcelradhival1

Di luar urusan hukum, perseteruan tersebut diakui atau tidak membawa berkah bagi Gus Samsudin maupun Pesulap Merah. Nama keduanya makin meroket dan, bak artis, banyak undangan menyasar keduanya untuk tampil di acara-acara yang digemari masyarakat luas.

Bahkan, yang bikin banyak orang terkejut, Gus Samsudin mendapatkan gelar bangsawan dari Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo. Dia mendapatkan penghargaan gelar bangsawan dari Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, Gus Samsudin mendapatkan kenaikan gelar bangsawan dari Raden Tumenggung Samsudin Condrodipo menjadi Kanjeng Raden Tumenggung Samsudin Condronegoro.

Pemberian kenaikan gelar tersebut dilakukan oleh Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah pada beberapa waktu lalu. Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng menjelaskan pemberian gelar bangsawan kepada Gus Samsudin dilakukan pada November 2022 lalu.

Ia mendapatkan kenaikan gelar bangsawan lantaran dianggap sebagai tokoh masyarakat di lingkungannya. “Gelarnya KRT (Kanjeng Raden Tumenggung). Apapun kan dia sebagai tokoh masyarakat di lingkupnya itu dengan diberi kepercayaan penghargaan dari keraton biar semakin baik untuk berbuat masyarakat itu,” kata Gusti Moeng kepada VIVA di Keraton Kasunanan Surakarta, Rabu, 28 Desember 2022.

Pun demikian dengan Pesulap Merah. Gara-gara kian ngetop dengan semua aksi nyentrik dan kontroversialnya, Pesulap Merah sepertinya meraup banyak untung. Di antaranya, dia mendapatkan suntikan dana untuk konten digital dari pengusaha terkenal, Rudy Salim.

Bentuk dukungannya, perusahaan milik Rudy, Prestige Corp, mengakuisisi sebagian saham perusahaan digital yang didirikan oleh Pesulap Merah. Perusahaan digital Pesulap Merah berfokus pada edukasi masyarakat seputar trik sulap/penyingkapan ilmu magis, dan hiburan.

Dengan sokongan itu, kanal YouTube Marcel Radhival dengan 2.8 juta subscribers akan dikemas kembali dengan nama baru, yaitu PESULAP MERAH PRODUCTIONS. Beberapa program lama Pesulap Merah akan dibaharui dan ditambahkan dengan program baru yang dikemas secara lebih menarik dan profesional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya