Pemprov Jatim Ungkap Sederet Manfaat Kebijakan Jokowi Gratiskan Suramadu
- Agus Rahmat/VIVA
VIVA Nasional – Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggratiskan biaya penyeberangan Jembatan Suramadu membawa banyak dampak positif. Salah satunya adalah membuat distribusi barang ke Madura menjadi lebih murah.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) melalui Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri, Heri Wiriantoro menuturkan distribusi barang yang masuk ke Madura menjadi lebih murah sebab kebijakan digratiskannya Suramadu. Heri menyatakan sangat mendukung kebijakan Jokowi tersebut.
"Kami mendukung Suramadu digratiskan presiden (Jokowi). Yang pertama, itu berdampak pada distribusi barang dan jasa itu lebih murah. Baik ketika barang masuk ke Madura atau sebaliknya," ujar Heri dalam seminar di kampus Universitas Trunojoyo Madura yang dikutip Kamis 29 Desember 2022.
Heri menuturkan masyarakat Madura yang paling merasakan dampak positif dari kebijakan progresif Pemerintahan Jokowi tersebut. Heri menerangkan bahwa digratiskannya Suramadu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah yang dikenal sebagai Pulau Garam itu.
"Kebijakan pemerintah pusat ini bisa bagaimana mendorong produktivitas di Madura dan berdampak meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri," kata Heri.
Bukan hanya berdampak positif bagi Madura, Heri juga mengatakan bahwa kebijakan Jokowi menggratiskan Suramadu juga mendorong banyak kemajuan di Jawa Timur. Di antaranya adalah melahirkan pembangunan-pembangunan.
"Pemerintah provinsi juga merasakan dampak positif dari digratiskannya Surmadu oleh presiden. Yaitu beberapa pembangunan sarana prasarana dan pengembangan serta pelatihan dari sisi peningkatan SDM," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2018 silam Presiden Joko Widodo mengumumkan perubahan status jembatan itu menjadi jembatan umum. Jokowi mengumumkan kabar tersebut bersama para ulama Madura dan Keluarga Ikatan Keluarga Madura atau Ikama.
Jokowi menjelaskan alasan menggratiskan tol bermula dari pembebasan untuk kendaraan bermotor pada 2015. Setahun berikutnya, 2016, Jokowi memutuskan menurunkan tarif Suramadu hingga 50 persen.
Namun kebijakan tersebut tak banyak memberikan dampak bagi ekonomi wilayah sekitar. Pada akhirnya, Jokowi memutuskan mengubah Suramadu menjadi jalan non tol yang tak lagi mematok tarif alias gratis.