VIVA RePlay 2022: 8 Tokoh Nasional Meninggal Dunia di Tahun Ini
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Nasional – Indonesia kehilangan sejumlah tokoh penting nasional di sepanjang tahun 2022 ini. Mereka adalah sosok-sosok yang berkontribusi penting bagi Indonesia di berbagai bidang, pemerintahan, ekonomi, politik-demokrasi, pendidikan, hukum, sosial-budaya hingga agama.
Kontribusi besar mereka bagi bangsa Indonesia terbukti dari besarnya ucapan duka cita yang dipanjatkan ketika mereka wafat. Mulai dari pejabat hingga orang biasa melayat memberikan penghormatan terakhir.
Beberapa tokoh yang meninggal dunia di tahun 2022 ini seperti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif, Cendekiawan Muslim-Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra hingga Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.
Berikut VIVA merangkum 8 tokoh nasional yang wafat di tahun 2022 dalam VIVA RePlay 2022 berikut ini:
1. Yahya Muhaimin
Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof Yahya A Muhaimin mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 79 tahun di Purwokerto pada Rabu, 9 Februari 2022, pukul 10.15 WIB. Mendiknas pada periode 1999-2001 itu meninggal dunia karena sakit.
Yahya Muhaimin merupakan sosok yang peduli terhadap pendidikan dan juga menjabat Rektor Universitas Peradaban Bumiayu, dibawah Yayasan Perguruan Taallumul Huda yang pernah beliau pimpin sebagai Ketua Umum.
Sebelum menjadi Mendiknas pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid mendiang pernah menjadi atase pendidikan di Washington DC.
Yahya Muhaimin lahir di Bumiayu 13 Mei 1943, menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1971. Kemudian, gelar doktor dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Amerika Serikat, pada 1982.
Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.
2. Arifin Panigoro
Pengusaha nasional yang juga dikenal sebagai pendiri dan pemilik perusahaan energi, Medco Group, Arifin Panigoro meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang diterima redaksi, Arifin Panigoro yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu meninggal dunia pada hari Minggu, 27 Februari 2022, pukul 02.29 PM waktu Rochester Minneapolis USA atau Senin, 28 Februari pukul 03.29 AM WIB
Arifin Panigoro lahir di Bandung, Jawa Barat, 14 Maret 1945. Dia dikenal sebagai pebisnis handal minyak dan gas yang terbesar di Indonesia lewat perusahaannya Medco Energi.
Arifin sempat bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada tahun 1999, dan tiga tahun kemudian ia terpilih menjadi ketua DPP dan ketua Fraksi PDIP hingga tahun 2003.
Namun, pada 2005 ia mengundurkan diri dari DPR dan PDIP dan membentuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP). Setelah itu, kariernya di politik senyap, dan dia kembali membesarkan bisnisnya dengan bendera Medco Group.
3. Fahmi Idris
Mantan Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan, serta Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Bersatu, Fahmi Idris, tutup usia pada 22 Mei 2022.
Fahmi Idris lahir di Jakarta 20 September 1943. Ia adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Fahmi adalah Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Bersatu, dilantik pada tanggal 7 Desember 2005.
Sebelumnya Fahmi pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam kabinet yang sama sebelum digantikan oleh Erman Suparno dalam perombakan (Reshuffle) yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 Desember 2005.
Fahmi merupakan lulusan dari fakultas ekonomi Universitas Indonesia (UI). Pada tahun 1984, Fahmi bergabung dengan Golkar. Dari tahun 1998 hingga 2004, Fahmi menjadi Ketua DPP Golkar Jakarta.
4. Ahmad Syafii Marif
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Prof Dr Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada hari Jumat 27 Mei 2022, sekira pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Buya sebelumnya menderita penyakit, dan beberapa kali sempat berpindah Rumah Sakit untuk menjalani perawatan secara intensif.
Jenazah almarhum disemayamkan di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta. Kemudian dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Buya Syafii Maarif lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau pada 31 Mei 1935. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Yogyakarta jurusan sejarah pada 1968. Gelar master S-2 diraih Ohio State University, Amerika Serika pada 1980. Kemudian meraih gelar doktor dari Universitas Chicago, Amerika Serikat, pada 1983.
Ia pernah menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke-13 (1998-2005), Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) dan pendiri Maarif Institute. Buya Syafii juga sempat menjabat Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
5. Tjahjo Kumolo
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau MenPAN-RB (23 Oktober 2019–1 Juli 2022), Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada hari Jumat, 1 Juli 2022 pukul 11.10 WIB. Tjahjo Kumolo meninggal di RS Abdi Waluyo, Jakarta karena sakit dan sempat menjalani perawatan secara intensif.
Tjahjo Kumolo lahir di Solo pada 1 Desember 1957, ia dikenal sebagai seorang tokoh politik yag mengantarkannya sebagai anggota DPR terlama. Kemudian puncaknya, politikus dari fraksi PDIP ini menjadi Menteri Dalam Negeri dan di periode kedua Jokowi dia menjabat MenPAN-RB.
Tjahjo sebelumnya adalah politikus Golkar. Ia menjadi anggota DPR dari Golkar di usianya yang masih 30 tahun pada Pemilu 1992. Karena perubahan angin politik nasional dari Orde Baru ke Era Reformasi, Tjahjo akhirnya pindah ke PDIP pada tahun 1998.
Tjahjo menjadi anggota dewan dari PDIP tahun 1999. Sejak itu Tjahjo menjadi anggota DPR dari fraksi PDIP secara berturut-turut selama 6 periode hingga pemilu 2014. Dirinya termasuk salah satu anggota DPR terlama dengan partai yang berbeda.
Kariernya di PDIP juga melesat, bahkan dirinya bisa menjadi orang kepercayaan Megawati Soekarnoputri meskipun terbilang orang baru. Kariernya di PDIP dimulai sebagai direktur SDM Litbang, menjadi ketua pemenang pemilu, ketua fraksi hingga menjadi sekjen PDIP.
6. Azyumardi Azra
Ketua Dewan Pers sekaligus Mantan Rekor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Azyumardi Azra meninggal dunia pada 18 September 2022 saat menjalani perawatan intensif di Selangor, Malaysia.
Sebelumnya, Azyumardi Azra dikabarkan sempat mengalami sesak napas saat berada di dalam pesawat menuju Negeri Jiran. Bahkan ia mengenakan kantong oksigen demi membuat keadaannya tetap stabil. Awalnya, Ia terdiagnosis COVID-19 serta mengalami serangan jantung.
Azyumardi lahir di Padang pada 4 Maret 1955, merupakan akademisi yang juga dikenal sebagai cendekiawan Muslim. Ia lulusan sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982. Ia menggondol 3 gelar Master dari Columbia University di bidang bahasa, sejarah dan filsafat, dan Doctor of Philosophy di universitas yang sama pada tahun 1992.
Ia menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta antara 1998 hingga 2006. Pada 2010, ia memperoleh gelar kehormatan Commander of the Order of British Empire, dari Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir' pertama dari Indonesia. Kemudian, terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.
7. Ferry Musyidan Baldan
Tokoh politik nasional Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia di usia 61 tahun pada 2 Desember 2022 lalu. Ferry pernah menjabatMenteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/Kepala BPN) dari 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016.
Ferry dikenal sebagai aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI. Ferry menjadi Ketua Umum PB HMI pada tahun 1990-1992 dan kemudian terpilih menjadi Anggota MPR - RI (Utusan Golongan) pada periode 1992-1997.
Kemudian Ferry terjun ke dunia politik dan dia sempat menjadi kader Partai Golkar. Ferry sempat menjadi Ketua Departemen Pemuda DPP Partai Golkar sejak tahun 1992 sampai tahun 2004.
Dia juga sempat merasakan menjadi Anggota DPR RI dari Golkar pada tahun 1999 2009, dan Ketua Pansus Rancangan Undang-Undang Pemilu. Setelah tidak menjadi anggota dewan, pada tahun 2010, Ferry ikut aktif mendirikan organisasi Nasional Demokrat (Nasdem).
8. Ridwan Saidi
Aktivis yang juga budayawan Betawi Ridwan Saidi meninggal dunia pada 25 Desember 2022. Pria yang akrab disapa Babe Ridwan ini meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro, Tangerang Selatan.
Ridwan Saidi meninggal dunia lantaran mengalami pecah pada pembuluh darah di bagian batang otak. Ridwan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak.
Ridwan Saidi lahir di Jakarta 2 Juli 1942, dikenal sebagai aktivis tulen yang aktif di kegiatan politik dan kemahasiswaan. Ia sempat berkuliah di Universitas Pandjajaran dan FISIP Universitas Indonesia.
Ia pernah menjadi Kepala Staf Batalion Soeprapto Resimen Mahasiswa Arief Rahman Hakim, pada tahun 1966. Setelah itu, pada tahun 1973-1975, Ridwan Saidi menjadi Sekretaris Jendral Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara. Kemudian menjadi Ketua Umum PB HMI (1974-1976).
Di bidang politik, Ridwan Saidi pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PPP tahun 1977-1982 dan 1982-1987. Usai jabatannya di DPR berakhir, pada tahun 1995 hingga tahun 2003, Ridwan menjadi Ketua Umum Partai Masyumi Baru.
Ridwan aktif dalam berbagai diskusi dan menulis karya ilmiah. Tercatat belasan buku sudah dia terbitkan dan beberapa karya tulis diterbitkan di berbagai media cetak dan online.