Kepala BNPB: Pandemi Jadi Endemi Belum Diputuskan

Tangkapan layar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, 23 Februari 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Devi Nindy

VIVA Nasional – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menanggapi rencana pemerintah yang ingin menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun ini.

Suharyanto menyebut, hingga saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih mempertimbangkan sejumlah aspek sebelum memutuskan untuk penghentian PPKM.

“Terkait pandemi menjadi endemi masih belum diputuskan. Presiden Jokowi juga masih mempertimbangkan kira-kira kalau PPKM ini dihentikan akan seperti apa. Nanti akan disampaikan secara resmi,” kata Suharyanto kepada wartawan, Selasa, 27 Desember 2022.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto

Photo :
  • ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Di sisi lain, Pemerintah terus mempersiapkan diri menghadapi transisi pandemi menjadi endemi. Pada prinsipnya, Pemerintah perlu mempertimbangkan situasi COVID-19 di sejumlah negara sebelum pada akhirnya memutuskan sebuah kebijakan baru.

“Endemi itu bukan hanya Indonesia yang bisa menyampaikan. Karena itu global, jadi harus dari WHO,” ucap dia.

Lebih lanjut, Suharyanto mencontohkan yang saat ini China kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19. “Kalau kita lihat, rekan-rekan media juga tahu mungkin negara-negara lain juga ada yang melonjak ya. Seperti media mungkin ada yang memberitakan ada di China dan juga di Jepang,” jelas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan jawabannya ketika disinggung mengenai kapan penerbitan Keputusan Presiden tentang penghentian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

PDIP Tak Bantah Isu Jokowi Mau 'Obok-obok' Internal Partai Lewat Pelengseran Hasto

Presiden Jokowi.

Photo :
  • Dokumentasi Jasa Marga.

Mengenai hal tersebut, Jokowi mengatakan masih menunggu kajian terkait tingkat imunitas masyarakat terhadap virus atau sero survei

Video Emak-emak Viral Nyanyi 'Waktu Ku Kecil' Dinotice Jokowi, Warganet Senggol Gibran

"(Kajian PPKM dan PSBB) belum sampai ke meja saya. Karena ini menyangkut sero survei, menyangkut kajian yang saya minta harus detail jangan sampai fail (gagal/salah) memutuskan sehingga sebaiknya kita sabar menunggu," kata Jokowi kemarin.

Jokowi mengatakan, apabila sero survei sudah berada di atas 90 persen, dan tingkat imunitas masyarakat Indonesia cukup baik maka bisa pencabutan PPKM bisa dilakukan. Karena jika imunitas masyarakat cukup baik, maka peningkatan COVID-19 di negara lain tidak akan menjadi masalah bagi Indonesia.

Ganjar Sebut Pemecatan Jokowi dari Kader PDIP Jadi Bukti Konsistensi Megawati
Presiden RI, Prabowo Subianto

Survei: Mayoritas Publik Optimis Ekonomi RI 2025 di Era Prabowo Bisa Lebih Baik

Menurut survei, 2025 merupakan tahun yang penuh tantangan baik pada skup domestik yang bertalian dengan kondisi perkembangan di kawasan maupun internasional.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024