Banjir Terparah di Makassar, Ribuan Orang Harus Mengungsi
- VIVA/ Supriadi Maud
VIVA Nasional – Hujan deras yang terus mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), membuat banjir semakin meluas melanda kota Daeng itu. Berdasar data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, sudah 3.046 rumah terendam banjir. Sehingga menyebabkan 8.687 orang terdampak.
BPBD Makassar menyebutkan, bahwa sampai saat ini Senin 26 Desember 2022, sudah ada 4 kecamatan yang terdampak banjir. Secara keseluruhan, sebanyak 2.514 kepala keluarga (KK) yang terdampak.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto, menyebut bahwa banjir yang melanda Kota Makassar kali ini menjadi banjir yang terparah. Karena lokasi yang terendam semakin meluas dan rumah yang terdampak semakin banyak.
"Kalau bencana banjir ini sudah yang kedua kalinya dalam 2 bulan ini. Namun, dari beberapa banjir yang terjadi sebelumnya ternyata yang paling parah banjir kali ini karena daerah-daerah yang tidak biasa mengungsi itu mengungsi," kata Danny kepada wartawan, dikutip Senin 26 Desember 2022.
Danny mengaku, telah mengambil langkah cepat untuk menangani banjir tersebut. Danny juga telah meminta para camat di Makassar, untuk membuat forum bersama seluruh warga yang terdampak banjir. Dari forum itu, mereka ditugaskan untuk menyerap aspirasi warga dengan membuat solusi dalam menangani banjir dengan mengalirkan air yang tertutup.
"Tentu ini sudah segera ditangani dan kita juga perlu dukungan masyarakat dan dukungan semua pihak untuk meluruskan air ini yang mestinya mengalir dan tidak terhambat sehingga menyebabkan banjir," terangnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin, menyebutkan bahwa data per 25 Desember 2022, ada 46 titik banjir tersebar di 16 kelurahan. Sementara itu, yang terdampak banjir bertambah menjadi 3 kecamatan yang menyebabkan warga mengungsi.
"Sampai saat ini ada tiga kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea dengan total 1.479 orang pengungsi di 23 titik," kata Hendra dalam keterangannya, Senin 26 Desember 2022
Dia membeberkan bahwa total yang terdampak banjir ini tercatat 7.859 jiwa dengan 2.336 kepala keluarga (KK). Rinciannya, bahwa di Kecamatan Manggala, tercatat ada 286 KK terdampak dengan total 1.136 pengungsi. Mereka tersebar di 15 titik pengungsian.
Kemudian di Kecamatan Biringkanaya ada 81 KK terdampak dengan 318 orang pengungsi. Posko pengungsian disebar di 7 titik. Sementara di Kecamatan Tamalanrea kini ada 10 KK dengan 25 orang pengungsi. Saat ini hanya ada 1 titik pengungsian.
"Jumlah warga yang terdampak banjir tercatat 7.859 jiwa dengan 2.336 kepala keluarga (KK), sedangkan jumlah rumah terdampak banjir sebanyak 3.046 unit," ungkap Hendra.
Hendra mengaku saat ini pihaknya telah mendirikan 16 unit posko pengungsian aktif yang telah disebar di 3 kecamatan yang terdampak banjir. Ini untuk menampung sementara warga yang telah dievakuasi terdampak banjir di lokasinya.
"Ada 16 unit posko pengungsian aktif bagi penyintas di tiga kecamatan yakni, Kecamatan Mangala, Kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea. Jumlah pengungsi sementara ini di semua posko tercatat sebanyak 1.054 jiwa atau 271 KK," terang Hendra.