Udara Dingin dari Tibet Sampai di Indonesia, Waspada Selat Sunda, Bali dan Lombok
- ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
VIVA Nasional – BMKG memprediksi terjadinya cuaca buruk di perairan Selat Sunda, Laut Jawa hingga Selat Bali. Kecepatan anginnya antara 25 knot hingga 30 Knot. Sehingga pelayaran antara Pelabuhan Bakauheni maupun Pelabuhan Merak harus lebih waspada dengan kondisi cuaca, demi keamanan penumpang di atas kapal.
Cuaca itu berpengaruh terhadap ketinggian gelombang di perairan. Ditambah, adanya hujan lebat disertai angin kencang. Masyarakat pun dimintai berhati-hati saat di luar ataupun di dalam rumah.
"Saat ini sedang terjadi pergerakan seruak udara dingin dari dataran tinggi Tibet sudah sampai ke wilayah Indonesia bagian barat. Ini dari Tibet sudah sampai Sumatera bagian Selatan dan Selat Sunda juga kena," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Sabtu malam.
Kondisi cuaca bisa dipantau secara langsung melalui aplikasi yang ada. Kemudian mulai tanggal 28 Desember 2022 hingga 06 Januari 2023, angin bergerak ke arah timur, sehingga kondisi gelombang dan cuaca di Selat Bali harus diperhatikan dengan baik demi keselamatan pelayaran.
"Jadi mungkin yang harus diperhatikan itu Selat Bali, Selat Lombok. Jadi nanti giliran di sana yang perlu diwaspadai," jelasnya.
PT ASDP Indonesia Ferry berjanji akan mematuhi himbauan dari BMKG demi kelancaran dan keamanan selama pelayaran. Koordinasi dengan berbagai instansi akan terus dilakukan, mengenai keselamatan angkutan natal dan tahun baru diseluruh lintasan yang dikelola ASDP.
"Atas koordinasi antar stakeholder khususnya BMKG, kami jadi mendapat informasi penting, dimana cuaca dalam momen nataru ini mengharuskan kami waspada," ujar Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Sabtu.
Ira juga berterima kasih ke seluruh masyarakat yang menggunakan jasa pelayaran PT ASDP Indonesia Ferry, karena telah membeli tiket secara online melalui aplikasi Ferizy, sehingga mengurangi penumpukan kendaraan di sekitar pelabuhan, terutama Pelabuhan Merak.
"Pengguna jasa kita pada tahun ini, pada musim nataru ini jauh lebih baik dibandingkan angkutan lebaran kemarin. Di mana dominan atau sebagian besar para pengguna jasa ke pelabuhan itu sudah memiliki tiket, kalau lebaran kemarin itu belum," jelasnya.