Ricuh di Internal Keraton Surakarta Dipicu Kasus Pencurian, 4 Orang Luka-luka

Keraton Surakarta
Sumber :
  • Fajar Sodiq/ VIVAnews, Solo

VIVA Nasional – Kericuhan kembali terjadi di Keraton Surakarta pada Jumat, 23 Desember 2022, mengakibatkan sejumlah orang terluka. Konflik yang terjadi ditengarai karena konflik internal keluarga keraton.

Pilkada Puncak Jaya Ricuh, Massa Pendukung Paslon Saling Panah-40 Rumah Dibakar

Bentrokan diduga terjadi antara pihak Paku Buwono XIII (Hangabehi) dengan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) pimpinan GKR Koes Moertiyah atau akrab disapa Gusti Moeng.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi di Solo, Sabtu, mengatakan tengah menyelidiki kasus bentrokan tersebut. Ia mengatakan kepolisian akan menindaklanjuti jika ada bukti yang mengarah ke tindak pidana.

Massa Pendukung Paslon Rampas Kotak Suara di Pilkada Mamberamo Tengah, Honai Dibakar

"Kalau ada unsur yang mengarah ke pidana akan kami tindak lanjuti," katanya. 

Meski demikian, pihaknya tetap berharap kedua pihak yang berseteru tersebut dapat mengambil langkah damai. "Kami akan mediasi," katanya. 

Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Komisi Eropa Sebut berkat "Berkurangnya Pengaruh Hizbullah"

Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwono (PB) XIII

Photo :
  • VIVA / Fajar Sodik (Solo)

Sebelumnya, konflik internal Keraton Surakarta kembali memanas menyusul munculnya isu pencurian dan penganiayaan yang melibatkan pihak dalam keraton. 

Mengenai dugaan penganiayaan, Sentono Ndalem Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro mengaku telah dianiaya oleh putri Keraton Solo berinisial GKR TRKD.

Terkait kericuhan semalam, kuasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Agung Susilo, melalui pesan tertulisnya mengatakan ada empat orang di pihaknya yang terluka. "Dari satgas 4 orang luka di kepala," tulisnya.

Di pihak lain, Wakil Ketua LDA KP Eddy Wirabhumi mengatakan ada seorang di pihaknya yang mengalami luka. Beberapa korban luka telah dibawa ke Rumah Sakit Islam Kustati, Pasar Kliwon.

Salah petinggi Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta, KP Eddy Wirabhumi menceritakan bahwa kericuhan berawal ketika sebanyak puluhan orang itu memaksa masuk ke dalam keraton melalui Kori Kamandanungan dan mengunci pintu tersebut. Adanya insiden tersebut menyebabkan beberapa orang mengalami luka.

"Kemarin itu tiba-tiba, mereka sekitar 50 – 60 orang itu memaksa menutup (pintu) lagi. Mas Yudis itu cucunya raja digebukin, Gusti Devi digebukin, terus si Suryo Mulyo ditodong pistol. Suryo Mulyo ini cucunya Sinuhun (Paku Buwono XIII Hangabehi) yo do nesu (ya jadi pada marah)," kata dia kepada VIVA, Sabtu, 24 Desember 2022.

Kemelut Keraton Surakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Andika Betha

Ia pun menyanyangkan terjadinya kericuhan tersebut. Hanya saja ketika disinggung mengenai gerombolan yang memaksa masuk dan mengunci pintu masuk keraton tersebut, Eddy enggan menyebutkannya. 

Seperti diketahui konflik tersebut diduga melibatkan kubu Lembaga Dewan Adat dengan kubu Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi.

"Saya enggah usah ngomong pihak mana lah, pokoknya gitu aja dah," ucap Eddy Wirabhumi yang juga merupakan suami dari Ketua Dewan Lembaga Adat Keraton Kasunanan Surakarta, Gusti Moeng.

Adanya insiden tersebut, lanjut Eddy, pihak Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta sangat menyayangkannya. Ia pun mengaku bersama dengan Gusti Moeng telah menyampaikan kepada pihak Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi untuk menjaga bersama Keraton Kasunanan Surakarta. Keberadaan keraton tersebut harus dilestarikan karena merupakan aset bangsa.

"Berkali-kali kita sampaikan, juga Gusti Moeng menyampaikan ayo dijaga bareng, ini aset negara, ini aset bangsa, ini milik dinasti kan gitu. Dijaga bareng-bareng. Maune iyo-iyo (awalnya iya-iya) kemarin itu tiba-tiba mau memaksa menutup lagi," kata dia.

(Ant)

Demi Keselamatan Pekerja Bantuan, PBB Ajukan Tiga Langkah Penting

Serangan Meningkat di Gaza, PBB Minta Keselamatan Pekerja Kemanusiaan Dijamin

Pejabat senior PBB mendesak dunia untuk segera mengambil tindakan melindungi pekerja kemanusiaan yang menghadapi ancaman serius di lapangan.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024