13.591 Personel Gabungan Amankan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Sumut
- Dok. Polda Sumut
VIVA Nasional – Sebanyak 13.591 personel gabungan dikerahkan dalam pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) di Sumatera Utara. Terdapat 219 Pos Pam untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melakukan mudik dan liburan Nataru ini.
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memimpin langsung gelar pasukan dengan sandi apel Operasi Lilin Toba 2022, di Landasan Avron Lanud Soewondo Medan, Kamis, 22 Desember 2022. Apel diikuti ribuan personel gabungan dari TNI/Polri, Dishub, Satpol PP, BPBD, Pramuka dan lainnya.
Panca meminta seluruh personel gabungan melakukan pengamanan selama Nataru untuk menjalankan tugas baik dan sepenuhnya melayani masyarakat secara profesional dan humanis.
“Oleh sebab itu, Polri dengan dukungan TNI, Pemerintah Daerah, Mitra Kamtibmas serta stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2022 selama 11 hari. Dimulai 23 Desember 2022 sampai dengan 8 Januari 2022,” kata Panca.
Panca mengungkapkan, untuk pengamanan ibadah Natal di masing-masing gereja di Sumut ini, pihaknya memastikan setiap lokasi ibadah dilakukan sterilisasi dengan melibatkan TNI, BNPT, Jibom Brimob, K-9 dan Densus 88/ AT.
Selain itu, Panca meminta anggotanya untuk melibatkan elemen masyarakat termasuk ormas keagamaan dalam pengamanan ibadah Natal sebagai wujud toleransi beragama.
“Keberhasilan pengamanan Operasi Lilin 2022 merupakan tanggung jawab bersama yang harus dapat kita selesaikan. Oleh sebab itu, kepada seluruh personel pengamanan agar senantiasa memperkuat sinergisitas dan soliditas selama pelaksanaan tugas,” tutur Panca.
Panca berharap Apel Gelar Pasukan Lilin Toba 2022 ini memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Selain sisi keamanan tersebut juga kesiapan mengatasi kemacetan dan kecelakaan serta kepadatan pada bandara, terminal dan pelabuhan.
"Selain itu berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai. Pada aspek kesehatan adalah lonjakan COVID-19. Kejahatan konvensional dan terorisme juga menjadi perhatian. Termasuk potensi bencana alam dan pengendalian ketahanan pangan dan BBM," ujar Panca.