Jokowi Ingin Cabut Kebijakan PPKM, Legislator PAN Beri Catatan Ini

Anggota DPR & Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay.
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA Nasional  – Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, angkat bicara mengenai rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut kebijakan PSBB maupun PPKM di Indonesia. Menurut Saleh, harus menerapkan kebijakan secara arif sesuai dengan kondisi yang ada.

Dia mengatakan, Perubahan status PPKM, misalnya, haruslah dilandasi oleh analisis dan kajian yang matang. Sebab, kasus COVID-19 belum dipastikan ujungnya seperti apa. Terbukti, WHO pun belum melepas status pandemi secara umum.

"Di berbagai negara, kondisi COVID-19 itu memang berbeda-beda. Ada yang sudah relatif aman, ada juga yang masih terpapar. Masyarakatnya pun menyikapi dengan berbagai cara. Ada yang masih ketat dengan prokes, ada yang sudah longgar, bahkan ada yang sudah tidak memperhatikan lagi soal itu,"kata Saleh dalam keterangannya kepada awak media, Kamis 22 Desember 2022.

Penerapan PSBB di DKI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Meski kasusnya landai, kata Saleh, Indonesia mestinya tetap selektif dalam mengeluarkan kebijakan. Sebab, kasus COVID-19 masih ditemukan dan masih banyak yang terpapar. 

Artinya, kalaupun ada kebijakan pencabutan PPKM, harus dibarengi dengan arahan dan himbauan kepada masyarakat. Misalnya, masyarakat diminta tetap menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ataupun juga Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) 

PHBS dan Germas ini diperlukan tidak hanya saat pandemi COVID, tapi di setiap saat. Menurut Saleh, imbauan terhadap PHBS dan Germas ini bisa dilakukan di tempat kerja, di kampus, sekolah, pasar, rumah ibadah, dan lain-lain. 

"Dengan PHBS, masyarakat diyakini akan jauh dari penyakit. Tidak salah juga jika pemerintah mempromosikannya melalui Germas (gerakan masyarakat hidup sehat). Germas sudah ada sejak lama. Namun, jika PPKM dicabut, intensitas dan intensifikasi germas perlu ditingkatkan," ujar Saleh

Ridwan Kamil soal Video Dukungan dari Jokowi: Konkret ya, Jelas Mendukung Saya

Dia menambahkan, di dalam germas, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan perlu diamplifikasi setiap saat. Termasuk mengingatkan bahaya penyakit-penyakit menular yang bisa saja berkembang di masyarakat. "Ada banyak penyakit menular yang masih tetap berbahaya seperti COVID, HIV, TBC, polio, dan lain-lain. Dengan sosialisasi PHBS ini, ada banyak target yang bisa diperoleh," ujar Saleh

PSBB Masa Transisi di Jakarta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Cerita Kapolri Ingat Pujian Atraksi Pasukan Brimob dari Jokowi dan Prabowo

Intinya, kata Saleh, silahkan presiden mengambil kebijakan pencabutan PPKM. Namun, harus tetap dibumikan PHBS di tengah masyarakat. "PHBS adalah tindakan preventif penting yang biayanya ringan dan masih terjangkau. Apalagi, anggaran kegiatan germas sudah ada di kemenkes. Tinggal dimultifikasi saja di kementerian dan lembaga lain yang terkait," ujarnya

Jokowi dan Kaesang Turun Gunung 'Kampanyekan' Paslon Respati-Astrid di Pasar Klitikan Solo
Pasangan calon Ahmad Luthfi - Taj Yasin saat hadiri kampanye akbar di benteng Vasternburg Solo, Minggu (17/11).

Jokowi Hadiri Kampanye Akbar Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Grobogan dan Blora

Pasangan calon nomor urut 2 Pilgub Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin menggelar kampanye akbar di Benteng Vasternburg, Solo pada Minggu, 17 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024