Mantan Asisten Dilantik Jadi Polisi, Kaesang Bikin Heboh SPN Lido

Kaesang Pangarep di SPN Lido, Sukabumi
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

VIVA Nasional – Putra bungsu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep menyambangi Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya, Lido, Bogor, Jawa Barat, hari ini. Kehadiran Kaesang tak lain ternyata guna menghadiri pelantikan mantan asistennya, Brigadir Tama Abiza sebagai anggota Korps Bhayangkara.

Propam Polri Juga Turun Tangani Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

Dia resmi dilantik jadi anggota Polri bersama 470 siswa lain dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah pendidikan pembentukan bintara Polri gelombang III tahun 2022. Kaesang nampak memakai kemeja putih dan kacamata coklat dikawal anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Tama terlihat tidak bisa menahan haru saat disambangi Kaesang.

"Udah, udah, tidak usah menangis," kata Kaesang kepada Brigadir Tama di SPN Polda Metro Jaya, Lido, Bogor, Jawa Barat, Rabu 21 Desember 2022.

Fakta-fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Pelaku Kabur Menggunakan Mobil Dinas

Kepala SPN Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Satria

Photo :
  • VIVA/Foe Peace

Sementara itu, Kepala SPN Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Satria menambahkan, pihaknya baru tahu kalau salah satu peserta didiknya adalah asisten Kaesang. 

Polisi Terima Panggilan Tak Terduga, Ternyata dari Bocah Minta Bantuan Kerjain PR

Dia mengatakan, informasi Kaesang bertandang ke SPN Polda Metro Jaya baru didapat sehari sebelum pelantikan dimulai.

"Pengasuh menghadap kepada saya menyampaikan salah satu siswa kami yang bernama Tama menyampaikan bahwa atasannya atau bosnya akan datang. Saya juga kaget. Kenapa? ternyata siswa kami atas nama Tama ini dulu pernah bekerja di Mas Kaesang, yang kemudian dengan pelantikannya Brigadir Tama, Mas Kaesang hadir," kata Satria.

Walau Tama asisten Kaesang, dia menegaskan pihaknya tak memberi keistimewaan apapun. Dia diperlakukan sama dengan 470 siswa lainnya.

"Kami menerapkan sama, waktu itu kami tidak tahu, kami memberikan pendidikan yang sama kepada mereka, sesuai dengan porsi kegiatan dan proses belajar mengajar yang telah diberikan pada siswa. Sama semuanya, tidak dibeda-bedakan," kata dia lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya