Jokowi Sebut PSBB dan PPKM Akan Berhenti Akhir Tahun 2022

Jokowi menyampaikan arahan kepada seluruh pejabat di JCC
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia akan segera mengakhiri kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Menurut Jokowi, diperkirakan kebijakan tersebut akan diakhiri pada akhir tahun 2022 ini.

Jokowi hingga SBY Bakal Ramaikan Kampanye Akbar RK-Suswono Sabtu Besok

Kepala Negara mengatakan, saat ini penanganan kasus Pandemi COVID-19 di Indonesia sudah dapat dikendalikan dengan baik. Terbukti kasus positif dari yang jumlahnya mencapai puluhan ribu, dan terakhir hanya di angla 1.200 per hari.

"Hari ini kemarin, kasus harian kita berada di angka 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita," kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Jakarta Selatan, Rabu 21 Desember 2022.

Lagi, Jokowi Endorse Paslon Respati-Astrid dengan Blusukan di Proyek Rel Layang Warisan Gibran

Ilustrasi PPKM.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jokowi mengatakan perjalanan Indonesia menangani pandemi COVID-19 bukan hal yang mudah. Dia mengingat pada saat awal COVID-19 mencapai puncak gelombang pertama dimana kasus positif mencapai 56.000 kasus harian.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Saat itu, hampir semua menteri Kabinet Indonesia Maju menyarankan untuk melakukan lockdown. Tetapi saat itu Pemerintah tak mengambil keputusan itu karena mempertimbangkan ekonomi.

"Saat Delta masuk, kasus harian kita mencapai 56.000 kasus, saat itu saya ingat hampir 80% menteri menyarankan saya untuk Lockdown termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain Sekarang ini," ujar Jokowi

Kemudian setelah itu, kasus mulai menurun dan kembali melonjak pada saat masuknya varian baru Omicron. Kasus positif harian saat itu mencapai 64.000 kasus. 

"Muncul lagi omikron puncaknya mencapai 64.000 kasus harian. Sehingga kita ingat saat itu, ada APD kurang, oksigen enggak ada, pasien numpuk di rumah sakit, untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan, sehingga situasi yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik," ujar Jokowi.

PSBB Masa Transisi di Jakarta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Atas berbagai upaya, COVID-19 berhasil terus ditekan dan terakhir ada diangka 1.200 kasus harian dan itu jumlah yang dapat dikendalikan. Karena itu Presiden memperkirakan akhir tahun ini akan menghentikan kebijakan PSBB maupun PPKM.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya