Strategi Bupati Fauzi Bangkitkan Pariwisata Sumenep yang Sempat Redup Gegara Pandemi

Festival Layang-layang dan Sumenep Batik On The Sea.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA Nasional - Menggeliatkan sektor pariwisata jadi salah satu andalan Pemerintah Daerah untuk menghidupkan sektor perekonomian. Ikhtiar itu yang juga dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep di bawah pimpinan Bupati Achmad Fauzi.

Bangkit Usai Dihantam Pandemi, Pendapatan Bisnis KAI Kini Tembus Puluhan Triliun

Bupati Fauzi menjelaskan pihaknya sudah menerbitkan kalender wisata tahun 2023, pada Sabtu, 17 Desember 2022. Fauzi menyebut pihaknya juga sudah mengagendakan 26 kegiatan wisata sepanjang 2023. 

"Ada beberapa sub kegiatan dari setiap even tersebut, seperti Sumenep Culture akan ada pameran keris," kata Fauzi, dalam keterangannya, Senin, 19 Desember 2022. 

Liburan ke Pulau Dewata saat Nataru, Cermati Cuaca Terkini Bali

Pun, dia menambahkan beberapa kegiatan wisata lainnya seperti fun bike di Pulau Oksigen Gili Iyang, Marathon Beach, wisata budaya, dan festival UMKM. Dia menekankan, ada juga berbagai kegiatan yang disiapkan akan memamerkan berbagai potensi di Sumenep seperti bahari, seni dan budaya, sejarah, wisata olahraga, hingga wisata religi.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi

Photo :
  • instagram @bupati.sumenep
Sensasi Liburan Akhir Tahun di Jembatan Kayu Penghubung Desa Panglipuran dan Hutan Bambu

Fauzi menyampaikan dengan peluncuran kalender wisata 2023 ini juga untuk membangkitkan sektor pariwisata Sumenep. Pariwisata di daerah yang dipimpinnya sempat meredup hampir tiga tahun terakhir imbas pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.

Dia menyebut dengan peluncuran Kalender Wisata 2023 juga sebagai upaya Pemkab Sumenep dalam berikan informasi kepada calon wisatawan. Hal ini terkait kegiatan atau event budaya dan pariwisata yang akan digelar selama kurun waktu satu tahun. 

Fauzi menyebut Salah satu lokasi wisata terbaik di Sumenep antara lain Gili Iyang dan Gili Labak. Ia mempromosikan kandungan oksigen udara di wilayah wisata ini terbaik kedua di dunia, di bawah Yordania.

Sementara, pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Chusmeru, menilai positif langkah Bupati Fauzi yang menerbitkan kalender wisata 2023.

Namun, ia menyarankan agar gaungnya lebih besar, agar even-even wisata tersebut dipromosikan melalui kerja sama dengan biro perjalanan wisata dan pemanfaatan media sosial.

"Selain itu bisa juga dengan menggandeng akun komunitas pariwisata yang biasanya dikelola kaum milenial dan selalu mengunggah destinasi wisata kekinian," jelasnya.

Kemudian, dia menilai yang kedua dengan mendorong wisatawan untuk tinggal lebih lama. Cara ini bisa dengan menciptakan objek wisata baru, serta menambah atraksi seni budaya. 

"Begitu pula pihak pengelola penginapan, seperti hotel ataupun wisma, dituntut untuk membuat inovasi promosi dan paket menginap untuk memperpanjang lama tinggal wisatawan," tutur Chusmeru.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi

Photo :
  • Instagram @bupati.sumenep

Lalu, cara ketiga, menurutnya dengan meningkatkan pengeluaran wisatawan untuk berbelanja cinderamata atau oleh-oleh dari UMKM setempat. Tapi, strategi ini perlu pendekatan dari pemerintah daerah atau pemda agar bisa memacu pelaku industri kecil.

"Pemerintah daerah harus terus memacu pelaku industri kecil dan UMKM, untuk menghasilkan cinderamata dan kuliner yang bagus sehingga memuaskan wisatawan," sebut Chusmeru.

Kemudian, dia bilang bisa memasarkan destinasi wisata akan terasa lebih efektif dengan menyelenggarakan event. Dia mencontohkan seperti Qatar dengan ajang Piala Dunia. Lalu, Mandalika dengan Moto GP-nya, Madura dengan karapan sapi.

"Jember dengan Jember Fashion Carnivalnya. Nah, Sumenep kira-kira apa? Apakah Festival di Gili Iyang, atau apa gitu. Yang itu bisa dijadikan agenda rutin tahunan,” sebutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya