Wantimpres Agung Laksono Puji Pengendalian Demografi Penduduk Lewat KB

Anggota Wantimpres, HR Agung Laksono
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Program Keluarga Berencana atau KB, hingga saat ini masih terus berlanjut. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Agung Laksono, menilai cukup baik untuk program tersebut terus dilanjutkan saat ini. 

Istana Sebut Prabowo Tak Bahas Pilkada di Arahan Khusus ke Kepala Daerah

Terlebih lagi, Indonesia bisa berinovasi dengan berbagai temuan baru dalam pengembangan program KB tersebut.

"Saya sangat mengapresiasi lahirnya alat kontrasepsi KB susuk satu batang buatan lokal pertama di dunia dalam memperkuat program pengedalian kependudukan dan ini merupakan program yang sejalan dengan program negara dan program strategis soal kependudukan," kata Agung, Jumat 16 Desember 2022.

Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Oktober 2024 Naik Jadi US$151,2 Miliar

Itu disampaikannya, dalam acara Launching Susuk KB Batang atau Monoplant, Inovasi Indonesia dan Pertama di Dunia.

Dijelaskannya Agung, tetap menjalankan program KB adalah pilihan tepat buat pemerintah. Terutama untuk pengendalian laju jumlah penduduk.

Swasta Mau Sumbang Tanah Buat Program 3 Juta Rumah, Menteri Ara Usul Fleksibilitas Aturan

Dengan inovasi terbaru penggunaan alat susuk batang produksi PT. Tirtayasa Nagamas Farma, menurutnya cukup baik. Sebab telah ikut memberikan sumbangsih dalam program KB. Ke depan, dia berharap bisa menjadi pemicu munculnya alkes lainnya.

“Saya berharap hal ini bisa merangsang industri dalam negri yang lain, agar tidak tergantung dengan produk kesehatan dari luar negeri,” harapnya. 

Direktur Bina Akses Pelayanan Keluarga Berencana, dr.H. Zamhir Setiawan menyambut baik produk buatan dalam negeri tersebut. Mengingat selama ini hanya bisa mengandalkan produk import. 

"Sehingga kami menyambut baik produk buatan dalam negeri yang pastinya harus sudah memenuhi persyaratan," ujarnya.

Sedangkan Ketua Ikatan Bidan Indonesia atau IBI, DR Emi Nurjasmi, menjelaskan bahwa produk buatan Indonesia ini sebenarnya mempermudah para bidan. 

“Bidan merupakan garda terdepan dimana 82 % periksa kehamilan oleh bidan total kelahiran 5 juta kehamilan artinya 4 juta lebih persalinan normal dilakukan /ditolong oleh bidan. Implant satu batang ini memudahkan tugas bidan yang tadi 6 batang lalu 3 batang dan satu batang. Kami selaku user sangat terbantu dan menyambut baik apalagi bagi perempuan," ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya