Kuat Ma'ruf Ngaku Dengkulnya Mau Copot Saat Brigadir J Ditembak

Kuat Maruf, Sidang Lanjutan Saksi-Saksi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional  – Terdakwa Kuat Maruf hadir pada persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Pada momen persidangan itu, Kuat Ma'ruf jadi saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Ia pun dihujani beberapa pertanyaan oleh jaksa penuntut umum (JPU).

Dua Anggota Polri Dibacok dan Satu Warga Ditembak OTK di Lanny Jaya Papua

Video percakapan antara Kuat Maruf dan JPU tersebut baru-baru ini viral di media sosial. Yang menjadi sorotan dalam video itu, terdakwa dianggap lucu oleh warganet lantaran jawaban spontan Kuat ketika ditanya mengenai keberadaannya saat Brigadir J dieksekusi.

Kuat Maruf saat persidangan kasus pembunuhan Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Dituntut 12 Tahun Bui, Jaksa Nilai Harvey Moeis Berbelit Selama Sidang

"Saat kejadian, Anda di mana posisinya waktu Richard Eliezer nembak Yosua?" tanya JPU – Kemudian Kuat Maruf menyebut bahwa posisinya saat itu ada di belakang Bharada E.

Tampak dari video yang diunggah akun TikTok @ak**, JPU mempertanyakan seputar penembakan tersebut. Adapun Kuat mengaku ia sangat takut ketika menyaksikan terjadinya penembakan yang mengakibatkan Brigadir J tewas di tempat.

Polri Blak-blakan soal Alasan 6 Perwira Polisi Terseret Kasus Ferdy Sambo Naik Pangkat

Saya sempet, tadinya mau lari gitu, cuma dengkul saya kayak mau copot waktu itu (karena) gemetaran," kata Kuat Maruf

Lalu apa yang saudara lakukan?” cecar Jaksa - yang kemudian dijawab oleh Kuat Maruf bahwa ia hanya bisa diam mematung menyaksikan peristiwa berdarah tersebut.

Jaksa pun menegaskan apakah tidak ada upaya lain dari Kuat selain gemeteran menyaksikan sahabatnya ditembak. “Apa tidak ada upaya lain (seperti) menolong gitukan,” tanya Jaksa lagi

Kuat menjawab ia tak memiliki keberanian saat itu. “Mana berani pak saya, di situ yang ada saya gemetaran ko” ujar Kuat meyakinkan

Kuat Maruf Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kemudian jaksa bertanya kepada Kuat Maruf mengapa dia gemetaran. Lalu pertanyaan itu pun dijawab. "Ya saya gemetaran, pikir saya pada saat itu siapa lagi yang mau ditembak, saya kan nggak tahu," kata dia

Lebih lanjut, Jaksa menanyakan apakah Kuat Maruf sebelumnya telah mengetahui rencana Ferdy Sambo bahwa Brigadir J bakal ditembak. Kuat mengaku tidak tahu soal rencana tersebut.

Tidak tahu, kalau tahu lari saya pak,” katanya

“Iya juga ya,” sahut jaksa sambil cengengesan

Hakim Ketua Frans Effendi Manurung (kiri) membacakan putusan kepada terdakwa

Dua Kurir 10 Kg Sabu-sabu dan 18 Ribu Pil Ekstasi Divonis Mati oleh Hakim PN Medan

Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, menjatuhkan hukuman mati pada dua orang terdakwa kurir narkoba jenis sabu-sabu seberat 10 kg dan 18.000 pil ekstasi

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024