Dapat Dukungan Netizen, Bripka RR: Saya Berikan Apa yang Saya Tahu
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Nasional – Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua, yaitu Ricky Rizal Wibowo atau Bripka RR mendapat dukungan dari netizen di media sosial. Netizen menyemangati Ricky Rizal lantaran hasil uji tes poligrafnya jujur.
Pengacara Ricky Rizal, Zena Dinda Defega mengabadikan momen bersama kliennya itu usai menjalani sidang pada Rabu 14 Desember 2022.
Momen tersebut di unggah ke media sosial TikTok. Dalam video tersebut, Zena Dinda mengatakan kepada Ricky Rizal bahwa banyak netizen yang mendoakan dan menyemangatinya soal hasil uji poligraf tersebut.
"Jadi tadi tuh ada yang DM dari video tadi. Banyak yang DM, sekarang mas Ricky ingin menyampaikan apa atas video - video dukungan dan doa dari netizen - netizen," ujar Zena dikutip dari video tersebut, Jumat 16 Desember 2022.
Ricky Rizal lengkap dengan romli tahanan dan tangan diborgol mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari masyarakat. Dia juga menyebut sudah memberi keterangan sesuai dengan apa yang dia ketahui.
"Terima kasih atas dukungannya dan doanya selalu. Saya berikan apa yang saya tahu. Mudah - mudahan akan jadi yang terbaik nantinya," kata Ricky.
Sebelumnya diberitakan, saksi ahli poligraf, Aji Febriyanto Ar Rosyid mengatakan terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E dan Ricky Rizal terindikasi jujur terkait dengan peristiwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Hal tersebut diungkapkan Aji saat dihadirkan menjadi saksi untuk lima terdakwa yaitu, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember 2022.
Mulanya, Aji membeberkan hasil tes poligraf atau kebohongan para terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Terdakwa Ferdy Sambo memiliki skor minus 8, Putri Candrawathi minus 25, dan Kuat Ma'ruf untuk skor pertama plus 9 dan tes kedua memperoleh skor minus 13.
Aji menjelaskan, hasil skor tes poligraf plus menunjukkan terperiksa jujur. Sedangkan, jika hasil skor tes poligraf minus maka menunjukkan terperiksa terindikasi berbohong atau tidak jujur.
Dari hasil tes poligraf ini, diketahui terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi terindikasi berbohong. Sedangkan untuk terdakwa Kuat Ma'ruf terindikasi jujur saat ditanya apakah memergoki perselingkuhan antara Putri Candrawathi dengan Brigadir Yosua. Namun, Kuat berbohong saat ditanya apakah melihat Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir Yosua atau tidak.
Kemudian, JPU menanyakan pertanyaan yang diajukan dalam tes poligraf kepada terdakwa Ricky Rizal. Kata Aji, pertanyaan yang diajukan ke Ricky Rizal berkaitan dengan pengambilan senjata dan Ferdy Sambo yang ikut menembak atau tidak.
"Kalau terdakwa Ricky?" tanya JPU.
"Pertanyaannya sama kayak ke Kuat Ma'ruf dan hasilnya jujur. Pertanyaannya berkaitan dengan saudara Ricky apakah ada seseorang yang menyuruh mengambil senjata Yosua dan apakah melihat Ferdy Sambo menembak," ungkap Aji.
"Yang menyuruh mengambil senjata?" tanya JPU.
"Jujur," kata Aji.
"Kalau yang kedua?" tanya JPU lagi.
"Apakah kamu melihat Sambo nembak Yosua, jawabannya jujur. Ricky tidak melihat Sambo menembak," ujarnya.