BNPT: Banyak Anak Muda Gamang dengan Ideologi Pancasila
- VIVA/ Dani Randi.
VIVA Nasional - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Pol Boy Rafli Amar, menyebut banyak anak muda di Indonesia yang masih ragu dengan ideologi Pancasila.
Mudah Disusupi Paham Radikal
Sehingga mereka dengan mudah disusupi paham radikalisme. Hal itu diketahui Boy Rafli saat melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar.
- Viva.co.id/ Adi Suparman (Bandung)
"Di berbagai daerah saat saya kunjungan, masih banyak anak muda yang masih gamang soal ideologi Pancasila," kata Boy Rafli saat meresmikan Warung NKRI di Sabang, Aceh, Kamis, 15 Desember 2022.
Masih Mencari Jati Diri
Menurutnya, kebanyakan dari mereka umumnya masih mencari jati diri ditambah pemahaman agamanya juga belum baik. Untuk itu, ia menegaskan di setiap kunjungan kerjanya di berbagai kampus, bahwa ideologi Pancasila masih yang terbaik.
"Pancasila itu ideologi terbaik di dunia. Jika tidak ada (ideologi), itu bisa kacau di tataran sosial masyarakat," ujarnya.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar.
- Istimewa
Warung NKRI
Untuk itu, BNPT membuat sebuah program yang dinamakan Wadah Akur Rukun Usaha Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI yang sudah berdiri 18 tempat di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya yang terletak di Cafe Zero, Sabang.
Warung NKRI itu, kata Boy Rafli, merupakan salah satu program sinergitas pencegahan terorisme yang dilakukan BNPT bersama pemerintah di level pusat dan daerah, akademisi, komunitas dan pelaku usaha. Selain menjalankan fungsi warung, Warung NKRI juga akan menjadi ruang diskusi dan dialog terkait nilai-nilai kebangsaan.
"Warung NKRI ini adalah forum atau wadah yang dibentuk untuk adanya sebuah ruang dalam penyampaian informasi, pendapat, pengetahuan khususnya dalam upaya kita memperkuat rasa kecintaan kepada NKRI," katanya.
Sampaikan Pesan Penting pada Masyarakat
Menurutnya, melalui Warung NKRI itu diharap bisa menyampaikan pesan penting kepada masyarakat juga menjadi bagian untuk membangun kesadaran bersama.
"Ini juga bagian agar tersampaikannya pesan-pesan kepada masyarakat luas dan pada akhirnya masyarakat menyadari bahwa ada potensi ancaman yang suatu saat bisa datang tanpa disadari," katanya.
