Jawaban Saksi Ahli Didebat Pengacara Kuat Ma'ruf soal Akurasi Poligraf 93 Persen  

Saksi ahli poligraf, Aji Febriyanto Ar Rosyid (kanan) di sidang Ferdy Sambo
Sumber :
  • Youtube

VIVA Nasional – Saksi ahli poligraf, Aji Febriyanto Ar Rosyid mengatakan, nilai 100 persen hanya milik Allah SWT. Hal itu diungkapkannya saat disinggung penasihat hukum terdakwa Kuat Ma'ruf terkait tingkat akurasi hasil tes poligraf atau uji kebohongan para terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Detik-detik Terdakwa Kasus Narkoba Kabur Usai Pembacaan Vonis di PN Banda Aceh

Aji awalnya menuturkan tingkat keakuratan tes poligraf sebesar 93 persen. Kemudian, keterangan Aji ini disinggung tim penasihat hukum Kuat Ma'ruf dengan menanyakan sisa tujuh persen nilai ketidakakuratan tes poligraf.

Tim penasihat hukum Kuat Ma'ruf juga menanyakan faktor apa yang bisa menyebabkan adanya ketidakakuratan sebesar 7 persen dalam tes poligraf. Namun, Aji menjelaskan dirinya tidak mengetahui faktor adanya kemungkinan tujuh persen hasil tes tidak akurat. 

6 Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Ada yang Bikin Heboh Masyarakat

"Tadi kan saudara bilang, pertanyaannya keakuratan tes poligraf 93 persen, berarti ada 7 persen tidak akurat. Apa yang menyebabkan 7 persen itu menjadi tidak akurat?" tanya tim penasihat hukum Kuat Ma'ruf di ruang sidang pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember 2022.

"Saya tidak tahu," ujar Aji.

Belasan Terdakwa Kasus Pungli Rutan KPK Dituntut 4-6 Tahun Bui

Penasihat hukum Kuat Ma'ruf kembali mempertanyakan sisa tujuh persen dari total 93 nilai keakuratan tes poligraf tersebut. Namun, Aji hanya menjawab bahwa nilai akurasi 100 persen hanya dimiliki Allah SWT.

"Tadi saudara menyatakan sudah ditanya keakuratan itu 93 persen, bukan 100 persen. Kalau 100 persen, saya tidak akan bertanya," ujar penasihat hukum Kuat Ma'ruf.

"100 persen hanya milik Allah SWT," ungkap Aji.

Ferdy Sambo, Putri Candrwathi, Ricky Rizal dan Kuat Maruf

Photo :
  • Istimewa

Sebelumnya diberitakan, terdakwa Kuat Ma'ruf menjalani tes poligraf atau kebohongan sebanyak dua kali. Hal ini terkuak dari saksi ahli poligraf, Aji Febriyanto Ar Rosyid di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember 2022.

Diketahui, Aji dihadirkan sebagai salah satu dari lima saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Rabu, 14 Desember 2022.

Mulanya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan perihal skor terdakwa Kuat Ma'ruf dalam tes poligraf atau kebohongan. Kemudian, Aji mengungkap bahwa Kuat Ma'ruf menjalani tes poligraf sebanyak dua kali 

"Kalau (skor poligraf) terdakwa Kuat Ma'ruf?" tanya JPU.

"Untuk saudara Kuat Ma'ruf kita lakukan dua kali pemeriksaan, yang pertama, skornya 9 dan yang kedua minus 13," jawab Aji.

"Berapa, kasih jelas?" tanya JPU lagi memastikan skor tes poligraf Kuat Ma'ruf.

"Yang (tes poligraf) pertama, plus 9 dan yang kedua minus 13," ungkap Aji.

Aji kemudian menjelaskan, dari kedua hasil tes poligraf ini, Kuat Ma'ruf terindikasi jujur dan berbohong. Pun saat itu, Aji membeberkan bahwa ada dua isu berbeda yang ditanyakan dalam dua kali tes poligraf tersebut.

"Kalau pertanyaan pertama indikasinya apa?" tanya JPU.

"Jujur," jawab Aji.

"Apa pertanyaannya?" kata JPU kepada Aji.

"Untuk saudara Kuat pertanyaannya adalah kamu memergoki persetubuhan Ibu PC dan Yosua," ungkap Aji.

"Apa jawabannya?" tanya JPU.

"Jujur," jawab Aji.

"Berarti apa?" tanya JPU lagi.

"Tidak memergoki," tegas Aji.

Sementara itu, untuk isu kedua yang ditanyakan ke Kuat Ma'ruf itu berkaitan dengan apakah melihat Ferdy Sambo menembak langsung Brigadir Yosua. Kemudian, hasil tes poligraf menunjukkan bahwa Kuat Ma'ruf berbohong.

"Untuk saudara Kuat apakah kamu melihat Ferdy Sambo menembak Yosua. Jawabannya Kuat tidak, itu hasilnya berbohong," tutup Aji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya