Ronny Geram, Pengacara Sambo Mau 'Jebak' Bharada E

Bharada E Hadiri Sidang Sebagai Saksi Ferdy Sambo-Putri Secara Langsung
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Kuasa Hukum Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Ronny Talapessy mengaku puas dengan hasil uji lie detector polygraf terhadap kliennya saat pemeriksaan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Profil Komjen Ahmad Dofiri, Wakapolri Baru Pengganti Agus Andrianto: Orang yang Sikat Ferdy Sambo

Hal tersebut disampaikannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan saat mendampingi Bharada E jalani sidang lanjutan pemeriksaan saksi pada Rabu 14 Desember 2022.

"Hasil pemeriksaan lie detector poligraf, Richard eliezer berkata jujur," ujar Ronny kepada wartawan di PN Jakarta Selatan.

Kisruh Duit Donasi, Farhat Abbas Tantang Novi Buat Segera Laporkan Agus: Seberapa Hebat Dia?

Ronny Berty Talapessy

Photo :
  • instagram.com/ronnytalapessy

Ronny khawatir dengan pihak Ferdy Sambo pada sidang Selasa 13 Desember 2022 kemarin. Pasalnya, Ronny mengatakan kubu Ferdy Sambo dinilai hendak menjebak Richard lewat pertanyaan yang dilontarkan saat persidangan.

Sebut Punya Bukti Kuat, Novi Akan Laporkan Agus ke Polisi?

Menurutnya, kubu Sambo mencecar Bharada E terkait keterlibatannya saat membersihkan sidik jari Sambo di barang Brigadir J.

"Jangan coba untuk membuat klien kami terpojokkan, dengan pertanyaan-pertanyaan yang menurut kami menjebak," jelas Ronny.

Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Selanjutnya, Ronny juga menjelaskan terkait keberaniannya pertemuan Bharada E secara langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang merupakan mantan majikannya. Kata Ronny, mereka saat ini hanya seorang warga sipil biasa.

"Kenapa dia hadir karena dia berani, karena seorang Ferdy Sambo bukan siapa-siapa lagi. Dia bukan lagi atasan dari Richard Eliezer, karena dia jujur makanya dia berani," tukas dia.

Sebelumnya, Saksi ahli poligraf, Aji Febriyanto Ar Rosyid mengatakan terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E dan Ricky Rizal terindikasi jujur terkait dengan peristiwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

Hal tersebut diungkapkan Aji saat dihadirkan menjadi saksi untuk lima terdakwa yaitu, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember 2022.

Mulanya, Aji membeberkan hasil tes poligraf atau kebohongan para terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Terdakwa Ferdy Sambo memiliki skor minus 8, Putri Candrawathi minus 25, dan Kuat Ma'ruf untuk skor pertama plus 9 dan tes kedua memperoleh skor minus 13.

"Kemudian, untuk terdakwa Ricky Rizal?" tanya JPU.

"Kita lakukan dua kali juga bapak," ungkap Aji.

"Yang pertama skornya?" tanya JPU lagi.

"Plus 11 dan yang kedua plus 19," tutur Aji.

"Untuk terdakwa Richard (Bharada E)?" kata JPU.

"Plus 13," jawab Aji.

"Satu kali atau dua kali (tes poligraf)?" tanya JPU lagi.

"Satu kali," tegas Aji.

Aji menjelaskan, hasil skor tes poligraf plus menunjukkan terperiksa jujur. Sedangkan, jika hasil skor tes poligraf minus maka menunjukkan terperiksa terindikasi berbohong atau tidak jujur. 

Dari hasil tes poligraf ini, diketahui terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi terindikasi berbohong. Sedangkan untuk terdakwa Kuat Ma'ruf terindikasi  jujur saat ditanya apakah memergoki perselingkuhan antara Putri Candrawathi dengan Brigadir Yosua. Namun, Kuat berbohong saat ditanya apakah melihat Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir Yosua atau tidak.

Kemudian, JPU menanyakan pertanyaan yang diajukan dalam tes poligraf kepada terdakwa Ricky Rizal. Kata Aji, pertanyaan yang diajukan ke Ricky Rizal berkaitan dengan pengambilan senjata dan Ferdy Sambo yang ikut menembak atau tidak.

"Kalau terdakwa Ricky?" tanya JPU.

"Pertanyaannya sama kayak ke Kuat Ma'ruf dan hasilnya jujur. Pertanyaannya berkaitan dengan saudara Ricky apakah ada seseorang yang menyuruh mengambil senjata Yosua dan apakah melihat Ferdy Sambo menembak," ungkap Aji.

"Yang menyuruh mengambil senjata?" tanya JPU.

"Jujur," kata Aji.

"Kalau yang kedua?" tanya JPU lagi.

"Apakah kamu melihat Sambo nembak Yosua, jawabannya jujur. Ricky tidak melihat Sambo menembak," ujarnya.

"Kalau Richard (Bharada E)?" kata JPU.

"Untuk Richard, pertanyaannya apakah kamu memberikan keterangan palsu menembak Yosua. Jawabannya Richard tidak, itu jawaban jujur. Memang Richard menembak Yosua," jawab Aji.

"Cuma itu?" tanya JPU memastikan.

"Cuma itu," ujar Aji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya