Aremania Minta Tragedi Kanjuruhan Ditetapkan Pelanggaran HAM Berat

Aremania tuntut Pelanggaran HAM Berat di Kanjuruhan.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Nasional – Ratusan Aremania menggelar demonstrasi pada peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional pada Sabtu, 10 Desember 2022. Mereka yang turun ke jalan mengatasnamakan Koalisi Arek Malang. 

Yasonna Laoly Minta Natalius Pigai dan Yusril Duduk Bareng Bahas Pelanggaran HAM Berat

Mereka melakukan longmarch dari Jalan Kolonel Sugiono hingga fly over atau jembatan layang Kotalama. Di sana mereka menutup fly over sehingga mengakibatkan kemacetan panjang sekitar 2 kilometer lebih. Mereka mengatasnamakan Koalisi Arek Malang. 

"Kami menuntut Komnas HAM RI segera menetapkan tragedi pembantaian ini sebagai pelanggaran HAM berat. Bukan pelanggaran HAM biasa. Kami juga menuntut para penegak hukum agar segera mengusut tragedi pembantai ini sampai setuntas-tuntasnya dan seadil-adilnya," kata perwakilan Aremania, Jojo. 

Panglima TNI Jenderal Agus Teken Kerja Sama dengan Komnas HAM, Ini Tujuannya

Baca juga: 10 Orang Tewas, Polda Bentuk Tim Khusus Periksa Izin Tambang di Sumbar

Jojo mengatakan, bahwa alasan utama mereka melakukan demonstrasi pada peringatan hari HAM Internasional karena menilai polisi tidak serius dalam menangani Tragedi Kanjuruhan. Mereka meminta penanganan kasus ini diusut secara tuntas tanpa pandang bulu. 

Panglima TNI Agus Subiyanto: Kami Berkomitmen Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

"Kami mendesak dan menuntut pihak berwajib memproses atau mempidanakan seluruh pelaku pembantaian. Hingga terduga pelaku baik pejabat ataupun aparat level tertinggi sekalipun," ujar Jojo. 

Demonstrasi Aremania di Minggu Hitam membuat jalanan di Kota Malang macet

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya

Dalam Tragedi Kanjuruhan sebanyak 135 orang meninggal dunia dan 600 orang lebih mengalami luka-luka. Banyaknya korban jiwa karena tembakan gas air mata ke arah tribun membuat suporter panik dan berdesakan. 

"Kami akan terus turun ke jalan dan mengundang kawan-kawan lainnya. Kami ingin massa terus berlipat ganda sehingga suara tuntutan dari keluarga korban semakin kencang terdengar. Agar juga menjadi perhatian polisi untuk memproses secara serius dan adil," tutur Jojo.

Pendiri Migrant Care sekaligus Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Anis Hidayah

Komnas HAM Sebut Sejumlah Kasus Kandidat Pilkada Berujar Seksis dan Rendahkan Perempuan

Komnas HAM menyoroti ujaran bernada merendahkan perempuan yang terjadi selama Pilkada 2024 karena dinilai tidak selaras dengan prinsip pilkada ramah HAM.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024