Kutuk Teror Bom di Polsek Astana Anyar, GP Ansor: Terorisme Harus Dibasmi hingga ke Akarnya
- AP Photo/Kholid Parmawinata
VIVA Nasional - Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor ikut mengutuk aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu 7 Desember 2022. Teror bom itu menyebabkan satu polisi tewas dan 10 orang lainnya luka-luka.
"Aksi terkutuk ini harus dihentikan. Terorisme harus dibasmi hingga ke akar-akarnya," kata Ketua GP Ansor, Nuruzzaman melalui keterangan tertulis, Rabu 7 Desember 2022 malam.
Menurutnya, dalam peristiwa bom bunuh diri tesebut terdapat indikasi kuat pelaku dan afiliasi jaringannya. Seperti diketahui, pelaku terindikasi kuat anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).Â
Menurut Nuruzzaman, kelompok itu diduga memiliki sasarannya adalah aparat kemanan yang dianggap toghut.
Lalu, ia menyoroti pelaku adalah mantan napi terorisme atau napiter bebas murni. Artinya, dalam peristiwa bom bunuh diri itu, ada potensi napiter bebas murni akan melakukan tindakan teror lagi.
"Pelaku juga merespons fatwa jubir ISIS internasional Syekh Abu Umar Al Muhajir yang menyerukan kepada seluruh umat Islam di dunia yang takut pada tiran, khususnya umat Islam di Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, India, Bangladesh dan Pakistan, untuk bergabung dengan Daulah Islamiyah dan berperang," jelas Nuruzzaman.
Maka itu, Nuruzzaman mengajak seluruh lapisan masyarakat dari segala entitas untuk waspada, namun tetap tenang. Dia mendorong aparat kemanan untuk membongkar sel teror di Indonesia hingga ke akarnya.
Pun, dia juga mengajak semua masyarakat untuk mewaspadai paham-paham keagamaan yang mengajarkan intoleransi dan radikalisme yang potensial menjurus ke terorisme. Dengan demikian, menurutnya 'early warning system' masyarakat akan kembali terasah dan mampu menghadapi kelompok radikal tersebut.
"GP Ansor mengajak tokoh agama untuk mendakwahkan ajaran yang damai dan tidak menebarkan kebencian kepada siapa pun dan golongan apa pun. Negara ini negara hukum dan biar mekanisme hukum yang menyelesaikan jika terjadi ajakan kebencian," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengimbau agar masyarakat bisa pro aktif dugaan orang atau warga yang dicurigai terkait aksi terorisme.
"Memantau dan melaporkan kepada pihak yang berwajib jika mendeteksi adanya kelompok teroris," sebut Nuruzzaman.