Petani Ngeluh Pupuk Langka, Bupati Sumenep: Kalau Ada Mafia, Lapor ke Saya!

Bupati Sumenep Achmad Fauzi
Sumber :
  • instagram @bupati.sumenep

VIVA Nasional - Bupati Sumenep, Achmad Fauzi tengah jadi perhatian karena aksinya yang lakukan inspeksi mendadak alias sidak ke sejumlah gudang pupuk di wilayahnya. Sidak ala Fauzi ini karena banyak laporan masyarakat petani terkait kelangkaan pupuk.

Banjir Bandang Terjang 6 Desa di Sumbawa NTB, Ribuan Rumah Terendam-Pertanian Rusak

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu mengunggah momen itu dalam video singkat di akun TikTok @achmadfauzi.af. Dalam video itu, Fauzi tampak mendatangi salah satu gudang pupuk milik distributor untuk mengetahui persoalan yang terjadi.

Fauzi yang mengenakan baju merah dan blankon pun langsung mencari kepala gudang. Usai bertemu kepala gudang, dia langsung bertanya.

Dukung Percepatan Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Sebar 54 Taruna Makmur ke Berbagai Daerah

"Mau dibawa ke mana ini, Pak, semua, Pak?" tanya Fauzi kepada kepala gudang.

"Ke pulau, Pak," jawab kepala gudang.

KPK Didesak Periksa Bupati Banggai Amiruddin Tamoreka usai Diduga Korupsi Dana Bansos

"Pulau mana saja?" balas Fauzi.

"Arjasa sama Talango," kata kepala gudang.

Fauzi lalu menyampaikan tujuannya sidak kepada kepala gudang. Dia ingin memastikan apakah terjadi kelangkaan atau tidak. Lalu, ia juga ingin mengetahui distribusinya lancar atau terhambat

Bupati Sumenep Achmad Fauzi

Photo :
  • instagram @bupati.sumenep

Dia menjelaskan demikian karena banyak laporan ke dirinya melalui pesan WhatsApp terkait kelangkaan pupuk. 

"Keberadaan pupuk tidak lancar. Saya berharap jangan sampai ada spekulan-spekulan, pemain-pemain, termasuk mafia juga," tuturnya.

"Kalau sudah ada hal-hal seperti ini, laporkan kepada saya. Lawannya saya pokoknya, ya," lanjut Fauzi.

Fauzi menegaskan pentingnya pupuk bagi petani. Dia khawatir jika masalah pupuk tidak kelar, maka akan jadi persoalan terhadap petani.

"Kalau pupuk tidak lancar, petani sulit mendapatkan pupuk, ini akan menjadi persoalan. Yang pertama, kesejahteraan petani (dan) yang kedua, pasti secara otomatis ketahanan pangan (sesuai) instruksi Presiden ini pasti tidak bisa berhasil nanti," jelasnya.

Kemudian, Fauzi segera menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) agar segera berkoordinasi dengan para stakeholder dalam menyelesaikan masalah ini. Dia tak mau ada alasan terhambat karena hari libur kerja atau apa pun.

"Walaupun libur, saya minta kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Pertanian untuk kita rapat bersama. Apa yang menjadi persoalan distributor, ayo kita bersuarakan bersama kalau ada persoalan," tutur Fauzi.

Lebih lanjut, dia meminta agar persoalan pupuk ini jadi perhatian penting jajarannya.

"Baik distribusi ataupun keberadaan ataupun jangan sampai telat distribusinya dari sana," ujar Fauzi.

Sikap Fauzi tersebut ditanggapi netizen yang menyerbu kolom komentar akun Tiktok-nya. Sejumlah netizen mengeluhkan masalah pupuk yang langka di daerah lain.

"Di daerah saya, saya susah dapat pupuk, Pak, di Madura," tulis @rifin dalam kolom komentar.

"Bojonegoro tambah sulit, enggak ada pupuk," ungkap @andhim685.

"Pasuruan juga susah cari pupuk pak mahal," tulis akun zakiya1173

"Jombang hadir, Pak. Pupuk jadi langka, Pak. Sekarang untuk mendapatkan satu karung harganya Rp 250 ribu. Sekarang pupuk dipersulit, Pak," demikian tulis @makrufabidin957.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya