Polda Jabar Masih Lakukan Verifikasi Sumber Ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Polsek Astana Anyar Bandung
Sumber :
  • istimewa

VIVA Nasional – Ledakan bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu 7 Desember 2022 Pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo.

10 Tahun Perkosa Anak Kandung hingga Melahirkan, Pelaku Pura-pura Amnesia

Menurutnya, hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki sumber ledakan dan bahan-bahan apa yang digunakan pelaku.  

Motor diduga milik pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar

Photo :
  • Twitter @yusuf_dumdum
Sepekan Berlalu, Polisi Belum Juga Ciduk Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

“Sekarang tim dari Gegana masih melakukan pengecekan untuk mengetahui sumber ledakan, dan bahan-bahan apa yang menyebabkan ledakan,” ujar Ibrahim Tompo di lokasi kejadian, dilansir dari siaran langsung tvOne, Rabu.

Ibrahim Tompo menyampaikan, saat ini ini pihak kepolisian masih belum bisa menyampaikan secara terperinci soal insiden ledakan bom bunuh diri tersebut.

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

“Nantinya akan kita infokan secara akurat, setelah ada verifikasi data hasil pengecekan selesai. Untuk tahap sekarang kita masih melakukan pendalaman terkait sumber dari ledakan kemudian kita akan melaksanakan pemeriksaan TKP,” paparnya

Menurut Ibrahim, saat ini tim Gegana masih fokus melakukan olah TKP dan mencari tahu sumber ledakan. Setelahnya tim Forensik bakal melanjutkan untuk mengetahui identitas pelaku.

“Kerusakan maupun korban masih dalam pengecekan, tahap sekarang masih dalam verifikasi dan pengamanan TKP dilakukan tim Gegana dulu, nanti akan dilanjutkan tim identifikasi dari Forensik akan masuk,” kata dia

“Masih terlalu dini untuk membicarakan terkait rangkaian pelaku, untuk saat ini masih dilakukan verifikasi,” sambungnya

Polisi melakukan penjagaan di sekitar Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat

Photo :
  • ANTARA

Disinggung soal isu yang beredar di media sosial yang mengatakan bahwa aksi pelaku didasari bentuk protes terhadap pengesahan RKUHP, Ibrahim Tompo mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi di media sosial.

“Untuk informasi yang bergulir di area publik tersebut, diharap untuk tidak diyakini karena informasi tersebut harus sesuai fakta dan harus bisa dipertanggung jawabkan informasinya, jadi informasi yang di ruang publik kita berharap tidak diyakini,” terangnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya