Liga 1 Tanpa Penonton di Stadion, Menpora: Jangan Dianggap Ini Situasi Normal
- Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
VIVA Nasional – Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kompetisi sepak bola Liga 1 yang sebelumnya sempat tertunda akibat adanya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Namun dalam penyelenggaraan Liga 1 ini, akan digelar tanpa adanya penonton di stadion.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali meminta para suporter klub sepak bola tanah air bersabar dan memahami kondisi saat ini. Sebab setelah peristiwa Kanjuruhan, saat ini kondisi sepak bola Indonesia masih dalam penataan dan belum sepenuhnya normal.
"Iya memang harus begitu kan kita jangan dianggap ini dalam situasi normal gitu loh, Kita harus menata dulu dan suporter kita juga akan ditata sesuai dengan panduan undang-undang nomor 11 Tahun 2022 tentang keolahragaan," kata Zainudin, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 6 Desember 2022.
Amali mengatakan, dalam Undang-undang nomor 11 tahun 2022 tentang keolahragaan, pendukung tim sepak bola harus harys terorganisir dan memiliki tanda keanggotaan resmi. Sehingga pendukung tim sepak bola tidak bisa sembarangan untuk memberikan dukungan langsung di stadion.
"Kan suporter diatur tuh, harus terorganisir, dia harus punya tanda keanggotaan, jadi nggak bisa lagi seperti yang dulu gitu. Ini sambil ditata oleh federasi," ujar Amali
Menurut Amali, saat ini kompetisi sepak bola Indonesia harus segera dimulai mengingat tim nasional Indonesia akan menjalani sejumlah kompetisi Internasional. Adanya kompetisi domestik, membantu pemain tim nasional Indonesia untuk mempersiapkan diri menjalani kompetisi di level internasional.
"Nah untuk sementara kalau misalnya menunggu itu tertata, itu kompetisi akan lama, maka kompetisi jalan dulu dan akhirnya diputuskan tanpa penonton," ujar Amali
Amali menjelaskan bahwa kesiapan tim nasional menyangkut dua hal, yakni latihan dan kompetisi. Dari sisi latihan, tim nasional sendiri sudah melakukan pemusatan latihan (TC) di luar negeri yang dipimpin oleh pelatih Shin Tae-yong.
"Kalau untuk U-20 sudah ke Turki dan Spanyol, tapi setelah itu yang kedua, harus ada kompetisi supaya mereka terasah terus kemampuannya. Jangan sampai dia sudah TC di luar negeri, begitu kembali kan harus dikembalikan kepada klubnya masing-masing, kemudian tidak ada kompetisi, maka pasti ini performance-nya akan turun lagi," ujarnya.