Ditelpon Sambo, Benny Ali ke Anggota: Hati-hati Ini Kasus Sangat Luar Biasa

Mantan Karo Provos Divisi Propam Mabes Polri, Brigjen Benny Ali
Sumber :
  • Youtube

VIVA Nasional – Mantan Karo Provos Divisi Propam Mabes Polri, Brigjen Benny Ali menceritakan saat dirinya dihubungi Ferdy Sambo pada hari pembunuhan Brigadir Yosua, yaitu pada Jumat 8 Juli 2022.

6 Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Ada yang Bikin Heboh Masyarakat

Benny Ali dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) untuk bersaksi terhadap terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Yosua di PN Jakarta Selatan yang digelar Selasa 6 Desember 2022.

Benny Ali mengatakan bahwa pada hari dimana Brigadir Yosua tewas, dirinya dihubungi Ferdy Sambo melalui telpon. Saat itu juga sebagian anak buahnya sudah tak lagi berada di kantor. "Bang, Abang segera ke rumah ada tembak menembak di rumah," kata  Sambo lewat telepon saat menghubungi Benny Ali.

Kasus Aning yang Tega Mutilasi Ponakan Demi Harta Divonis Hukuman Mati

Ferdy Sambo di sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Mendengar hal tersebut, Benny Ali pun segera memerintahkan anak buahnya agar bersiaga dan berkumpul untuk bersiap-siap berangkat memenuhi panggilan eks Kadiv Propam itu.

Polisi Ungkap Peran Komplotan Pelaku Pembunuhan Pengemudi Ojek Pangkalan

"Jadi, setelah dikumpul, tinggal kurang lebih Pak Susanto, Pak Erik, sprinya Pak Susanto, kemudian Fernanda, driver saya Azis sama yoga, sekitar enam orang," kata Benny.

Benny beranggapan bahwa saat itu telah terjadi peristiwa tembak - menembak luar biasa di kediaman Ferdy Sambo. Lantas, Benny Ali memerintahkan keenam anak buahnya untuk membawa senjata laras panjang dan rompi anti peluru.

"Saya perintahkan, pasti ada kejadian yang luar biasa. Saya perintahkan Pak Susanto dan personel yang mau berangkat ke sana, tolong cari body vest (rompi antipeluru) dan bawa senjata panjang," kata Benny Ali.

Setelah semuanya dipersiapkan, Benny meminta anak buahnya agar berhati-hati. Benny juga mengaku ke lokasi menggunakan dua kendaraan.

"Setelah ada body vest, senjata laras panjang, saya sampaikan ke anggota 'hati-hati, ini ada kasus yang sangat luar biasa. Jadi, kendaraan dinas saya sama Pak Susanto bawa kendaraan Pajero Sport, kendaraan Provos," ucap Benny.

Dalam perjalanan, Benny mengaku bingung dengan lokasi rumah Ferdy Sambo. Dia bernisiatif untuk menghubungi Chuck Putranto. "Rumah Pak Kadiv di mana?" Gak ada yg tahu juga. Akhirnya saya telepon Chuck (Chuck Putranto, red) "Chuck, kamu di mana?" tanya Benny lewat telepon.

"Saya di kantor," jawab Chuck yang merupakan terdakwa perintangan penyidikan.

"Ada kejadian apa di rumah Pak Kadiv?" tanya Benny.

"Saya tidak tahu, komandan," jawab Chuck.

Akhirnya, Chuck Putranto memberi tahu bahwa rumah Ferdy Sambo berada di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Sampai di Duren Tiga, saya ketemu Pak Ferdy Sambo. Jadi, waktu itu Pak FS di kantor. Selanjutnya beliau sampaikan 'Bang ini ada kejadian tembak menembak, ada yang kena tembak satu," kata Benny menirukan percakapan.

Setelah sampai di rumah dinas Ferdy Sambo, Benny melihat ada seseorang yang tewas tertelungkup di bawah tangga.

"Ada seseorang yang saat itu saya tidak tahu, telungkup di sebelah kiri. Tangan kananya itu ada senjata. Selanjutnya, ada bekas tembakan di dinding, ada beberapa sisa proyektil," ujar Benny.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya