Mabes Polri Usut Kasus Aipda Aksan yang Viral Ngaku Dimutasi Usai Bongkar Kasus Korupsi

Bhabinkamtibmas Polsek Bonggakaradeng, Aipda Aksan sebut polisi bobrok
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

VIVA Dunia – Kasus Aipda Aksan, polisi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang viral di media sosial mengaku dimutasi setelah membongkar kasus korupsi kini diselidiki Mabes Polri. Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana yang dikonfirmasi menuturkan bahwa penyidik Mabes Polri saat ini tengah melakukan sejumlah pemeriksaan terkait kasus tersebut.

Ojol Cerita Kerasnya Cari Nafkah, Antar Makanan di Tengah Hujan Deras dan Petir Meskipun Ongkosnya Cuma Rp7.200

"Iya, sementara ini Mabes melakukan pemeriksaan terkait pernyataan Aipda Aksan yang viral itu," kata Kombes Komang, Senin 5 Desember 2022.

Komang menjelaskan, bahwa pihak penyidik Mabes Polri saat ini tengah memeriksa beberapa Mapolres terkait atas pernyataan Aipda Aksan yang viral di media sosial. Mapolres yang didatangi diperiksa itu seperti, Polres Palopo, Luwu, dan Polres Tana Toraja temoat bertugas Aipsa Aksan saat ini.

KPK Tepis Politisasi di Kasus OTT Gubernur Bengkulu: Penyelidikan Sebelum Pendaftaran Cagub

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana.

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud.

"Ada beberapa Polres diperiksa itu. Sesuai pernyataan Aipda Aksan. Mereka masih bekerja,"katanya

Viral! Pengemudi Mobil Geplak Pemotor yang Bermesraan, Hotman Paris Siap Pasang Badan

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota polisi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Aipda Aksan viral curhatannya di media sosial. Aipda Aksan curhat dengan menyebut institusi Polri sebagai sarang mafia hingga menjadi polisi pun harus membayar.

Dalam video yang dilihat Jumat 02 Desember 2022, Aipda Aksan menyampaikan surat terbuka itu kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, Bhabinkamtibmas Polsek Bonggakaradeng ini menyampaikan pengalamannya selama bertugas.

Dalam video yang beredar, Aipda Aksan lantas menyampaikan dugaan mafia di tubuh Polri. Selain menyampaikan kebobrokan institusi Polri, Aipda Aksan juga mengaku disudutkan hingga dimutasi usai membongkar kasus dugaan korupsi di Polres Palopo.

"Yang terhormat Bapak Kapolri seperti yang saya alami, saya dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja karena saya membongkar perbuatan Kapolres Palopo saat itu, AKBP Alfian Nurnas yaitu korupsi kendaraan dinas Polres Palopo, BBM dan lain sebagainya," kata Aksan dalam video yang tersebar.

Selain itu, Aipda Aksan menuding beberapa pimpinan di Kepolisian mengajari bawahannya ke jalan yang tidak benar. Kendati begitu, Aksan pun juga meminta Kapolri untuk segera memberantas mafia-mafia yang bersarang di tubuh Polri.

"Izin Jenderal, saya Aksan, anggota Satbinmas Polres Tana Toraja. Menyampaikan kepada bapak, bahwa tolong institusi Polri dibersihkan dari mafia-mafia yang masih bersarang di tubuh Polri. Polri semakin tidak karuan karena dari awal memang rekrutmennya tidak bagus," ujar Aipda Aksan dalam videonya

"Pertama, masuk polisi harus bayar, kedua, mau pindah harus bayar, yang ke tiga mau jadi perwira juga harus bayar. Jadi bagaimana ke depannya Polri kalau harus bayar. Kemudian, rata-rata pimpinan yang ada di bawah bukan mengajari kami ke jalan yang bagus malah mengajarkan kami ke jalan yang tidak benar. Contohnya, mereka memangkas DIPA dan uang BBM, uang makan dan lain sebagainya," katanya menambahkan.

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Komang Suartana membenarkan adanya video viral tersebut. Namun dia menegaskan bahwa tuduhan yang disebutkan Aipda Aksan tidak benar.

Komang justru menyebut bahwa Aipda Aksan memberi pernyataan pribadi atau asumsi sendiri dan tidak didukung dengan data dan bukti yang kuat.

"Jadi video pengakuannya yang bersangkutan tidak benar terkait apa yang disampaikan. Itu sesuai hasil pemeriksaan juga di Propam," kata Kombes Komang dalam keterangannya, Jumat 2 Desember 2022.

Komang mengungkapkan bahwa Aipda Aksan saat ini tengah diamankan dan diperiksa terkait pelanggaran Disiplin dan/atau Kode Etik Profesi Polri terhadap tindakan AIPDA Aksan. "Sudah diperiksa kemarin malam dari Propam Polda langsung," katanya.

Setelah diperiksa, kata Komang, Aipda Aksan juga telah membuat rekaman video klarifikasi dan permintaan maaf bahwa pernyataannya, tidak ada niat untuk menyebarkan dan hanya ingin mengirim temannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya