Waspada Penipuan Berkedok Kurir Paket Kirim File APK Berujung Saldo Rekening Ludes

Modus penipuan pura-pura jadi kurir ekspedisi
Sumber :

VIVA Nasional – Berbagai cara yang dilakukan oleh penipu untuk menjadikan modus penipuan di jaman serba digital seperti saat ini. Baru-baru ini terungkap lagi modus penipuan lewat ekspedisi kurir paket yang bisa melenyapkan saldo rekening.

Korban Minta Bareskrim Ungkap Keterlibatan Pelaku Lain di Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB

Dalam unggahan akun Instagram @polrespasuruanofficial, modus penipuan itu melalui aplikasi chat WhatsApp yang berpura-pura sebagai kurir paket J&T Express. Penipu itu kemudian mengirimkan file dengan ekstensi APK.

Modus penipuan pura-pura jadi kurir ekspedisi

Photo :
Tipu Perempuan dengan Modus Ganjal ATM, RK Diamuk Massa

“Pelaku pura-pura dari jasa ekspedisi apapun lalu mengirimkan file dengan ekstensi APK (aplikasi),” tulis keterangan unggahan @polrespasuruanofficial, dikutip pada 5 Desember 2022.

Jika korban yang tidak jeli menerima chat tersebut, akan tertipu dengan modus penipuan mengatasnamakan kurir ekspedisi. Penipu mengecoh korban dengan pura-pura mengirim dokumen dengan judul “lihat foto paket” dalam bentuk APK. 

Pengadilan Vietnam Kuatkan Hukuman Mati Bagi Taipan Properti yang Terjerat Kasus Penipuan

“Perhatikan dulu ekstensinya apa. File dengan ekstensi "APK" adalah aplikasi yang berjalan untuk OS android,” jelas postingan tersebut.

Dalam kasus ini, sang korban sudah terlanjur mengunduh dokumen yang dikirim oleh penipu karena merasa sedang memesan barang. Setelah itu, tanpa diketahui oleh korban, saldo BRIMO atau BCA Mobile berkurang.

Modus penipuan pura-pura jadi kurir ekspedisi

Photo :
  • Instagram @polrespasuruanofficial

Namun pihak korban mengatakan, dirinya tidak membuka aplikasi mana pun serta mengisi user ID dan password di situs mana pun. 

“Korban mengaku tidak pernah menjalankan atau membuka aplikasi apapun dan mengisi user Id maupun password pada situs lain,” tulis keterangan postingan.

Diduga dokumen yang dikirimkan pelaku tersebut merupakan exploit yang berjalan untuk mengambil data-data penting korban yang mampu mengakses mobile mbaking. Penipuan ini disebut dengan Sniffing.

“Diduga file yang dikirimkan oleh pelaku dan diunduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan dilatar belakang untuk mengambil data korban (seperti aplikasi perbankan yang dibuka oleh korban lalu mengintip user ID dan password), atau istilah dalam dunia hacking disebut SNIFFING,” tutup keterangan postingan.

Lewat unggahan ini, akun @polrespasuruanofficial mengimbau warga agar lebih berhati-hati dengan modus kejatahan siber baru ini. Berharap agar tidak ada lagi korban dari modus penipuan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya