Moeldoko soal Manfaat Sorgum: Ini Gulanya Rendah Bagus Banget Untuk Diet
- VIVA/Agus Setiawan
VIVA Nasional – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo hadir di GBK dalam sosialisasi Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dengan pembagian nasi goreng sorgum kepada para pengunjung.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko pun memasak langsung nasi goreng sorgum bersama Arief Prasetyo. Saat memasak, ia teringat masa kecilnya yang susah mendapatkan nasi.
“Kalau kita dulu tahun 1965 kan susah nasi ya. Kita makannya gandum, makan jagung. Sorgum juga kadang,” kata Moeldoko sambil memasak nasi goreng sorgum.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo mengatakan, bahwa sorgum ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Terutama bagi mereka yang ingin diet. Dianjurkan untuk konsumsi sorgum.
“Manfaat sorgum ini banyak sekali ya. Jadi yang pertama ini memang sumber energi kita. Berikutnya lagi gulanya rendah. Ini khusus diet,” ujar Arief Prasetyo.
Moeldoko menambahkan, sorgum ini rendah gula. Sehingga bisa menjadi solusi bagi mereka yang ingin program diet khususnya ibu-ibu.
“Ini gulanya rendah bagus banget untuk diet. Jadi ibu-ibu yang mau mengecilkan badan nggak usah pusing-pusing, makan sorgum. Ini proteinnya cukup tinggi ya, justru karbohidratnya rendah, seratnya tinggi. Ini makanan luar biasa sebenarnya,” terang Moeldoko.
Masakan Moeldoko ini dicicipi para pengunjung yang hadir di area Parkir Selatan GBK. Ternyata, masakan Moeldoko ini sangat enak. Salah satu pengunjung pun mengungkapkan jika masakan nasi goring sorgum ala Moeldoko sangat enak.
“Enak, bumbunya berasa banget,” kata salah satu pengunjung yang cicipi masakan Moeldoko.
Pengganti beras
Arief menjelaskan, Indonesia memiliki keanekaragaman pangan untuk memenuhi karbohidrat. Sorgum, kata dia, merupakan pengganti beras apabila kris pangan terjadi.
“Kita harus siap-siap dengan alternative pangan local. Sehingga apabila ada satu yang kekurangan itu bisa disubtitusi dengan yang lain,” ungkap Arief.
“Kita juga harus mengurangi impor. Pak Presiden itu perintahnya sebaiknya apa yang bisa ditanam di Indonesia, yang bisa diproduksi di Indonesia, ayo kita produksi,” tambahnya.