Gempa Garut, BMKG: Jenis Menengah Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono.
Sumber :
  • Dr. Daryono.

VIVA Nasional - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa yang mengguncang Garut, Jawa Barat dengan kekuatan magnitudo 6,4 yang di-update Badan Meteorologi, Klomatogi, dan Geofisika (BMKG) menjadi 6,1. Gempa tersebut menurut BMKG tak berpotensi tsunami.

Gempa Dahsyat M 7,3 Vanuatu, Kemlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban

Kepala bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa Garut merupakan jenis menengah. Gempa diakibatkan adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab)

"Akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),' kata Daryono dalam keterangannya, Sabtu 3 Desember 2022.

Diterjang Cuaca Buruk, Helikopter BMKG Mendarat Darurat di Maros

Titik gempa berpusat di Garut, Jawa Barat

Photo :
  • ANTARA/HO-BMKG

Daryono menambahkan, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,1. Pun, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,44 derajat lintang selatan, 107,51 derajat bujur timur. 

Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 17-23 Desember 2024

Dia pun meng-update terkait lokasi gempa berada di wilayah Mekarmukti, Garut, Jawa Barat pada kedalaman 109 kilometer

Menurutnya, gempa tersebut tidak akan berpotensi tsunami. Kemudian, hingga pukul 17.20 WIB dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Dengan demikian, Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Dia juga mengingatkan agar masyarakat tak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Dia juga menambahkan agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya