Kepala BMKG Ungkap Ada Zona Sesar Aktif Belum Terpatahkan di Cianjur
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA Nasional – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan, pihaknya hingga saat ini menyimpulkan bahwa gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat bukan akibat sesar tunggal. Ia mengatakan, penyebab gempa itu memang masih terkait dengan aktivitas kegempaan sistem sesar Cimandiri.
"Jadi kami melihat tampaknya sesar Cimandiri bukan sesar tunggal namun di permukaan dengan adanya potensi pensesaran yang terkait sesar Cimandiri yang terekspresi dari aktivitas kegempaaan yang ada. Sehingga sekali lagi kami sampaikan, episenter terletak pada zona sesar aktif yang belum terpatahkan," kata Dwikorita dalam konferensi pers ‘Hasil Monitoring dan Survei Gempa Bumi Cianjur’, Jumat 2 Desember 2022.
Dwikorita menuturkan, dari kondisi topografi tersebut diduga bahwa sistem sesar Cimandiri dan gempa tersebut memiliki mekanisme sumber sesar geser atau strike slip.
"Namun dugaan sementara kami ini bisa strike slip yang searah dengan liniment-liniment topografi," ujarnya.
Sebagai informasi, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin pukul 13.21 WIB.
Menurut BMKG, pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.