Habib Rizieq Sempat Khawatir Hadir ke Reuni 212: Takut Ditangkap Lagi
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA Nasional – Habib Rizieq Shihab mengaku sempat khawatir pembebasan bersyarat yang ia tengah jalani saat ini dicabut jika datang ke reuni 212 di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Hal itu dikatakan Rizieq sebelum memimpin doa penutupan acara reuni 212.
Kekhawatiran itu muncul karena Habib Rizieq takut jika dalam reuni 212 akan ada kerusuhan. Ia khawatir kerusuhan itu akan berimbas pada pembebasan bersyarat meskipun bukan dirinya yang ada di balik kerusuhan tersebut.
"Status saya pembebasan bersyarat. Pembebasan bersyarat tentu ada syarat, kalau saya langgar, pembebasan bersyarat terhadap saya dibatalkan dan harus ditahan lagi 1 tahun. Saya ini pembebasan bersyarat sampai 10 Juni 2024. Nanti takutnya ditangkap lagi, tuduhannya Habib Rizieq bikin kerusuhan, buktinya apa, rekaman," ujar Habib Rizieq Shihab.
Atas kekhawatiran tersebut, Habib Rizieq akhirnya harus berkonsultasi lebih jauh dengan pengacaranya, Azis Yanuar dan panitia penyelenggara sebelum akhirnya memutuskan datang ke reuni 212.
"Jadi, karena sudah viral di media sosial panitia akan undang saya agar hadir di reuni, saya cepat kumpulkan pengacara. Saya bilang ini ada panitia bersama, belum ketemu katanya mau ngundang tapi belum tahu waktunya kapan. Saya minta pertimbangan hukum kepada pengacara," tuturnya.
"Kalau betul saya diundang panitia bagaimana, apakah kita tolak atau terima. Pengacara saya mengatakan secara hukum tidak ada masalah karena syarat pembebasan bersyarat sedang dikerjakan," jelas Habib Rizieq Shihab.
Habib Rizieq Shihab kemudian menjelaskan beberapa syarat dalam pembebasan bersyarat yang tengah ia jalani. Pertama, wajib lapor setiap bulan ke Kejaksaan, izin secara tertulis jika ke luar kota. Ia menjelaskan sampai saat ini baru mendapatkan izin untuk ke Sentul, Bogor dengan tujuan menengok istri yang mengalami sakit serius.
Ketiga, tidak boleh melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum. Poin ketiga inilah yang menjadi pertimbangan bagi Habib Rizieq Shihab untuk datang ke reuni 212.
"Saya ke reuni itu pelanggaran hukum atau bukan. Kalau dianggap (pelanggaran hukum), bisa dicokok lagi. Tapi kata pengacara, secara hukum enggak ada masalah bahkan demo sekalipun enggak ada masalah. Usul dari pengacara, habib tanyakan dulu bentuk reuninya bagaimana. Kalau demo atau aksi sebaiknya jangan ikut, sebab riskan dan kalau ribut habib kena," ungkapnya.
Tiga hari sebelum acara reuni 212, katanya panitia acara menyambanginya bersama dengan tokoh 212 yang sebelumnya ikut reuni pada 2016 lalu.
"Saya bilang, kalau bentuknya demo, kalian aja yang demo jangan undang saya. Kalau ibadah, saya pertimbangkan," ungkapnya Habib Rizieq Shihab.