Milenial Wajib Paham Pertanian, Bisa Bedakan Makanan Jadi Obat dan Racun Bagi Tubuh

Infrastrtuktur digital berupa Smart farming yang ditujukan untuk petani milenial
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman (Bandung)

VIVA Nasional – Indonesia kaya dengan keragaman pangan lokal yang kaya nutrisi. Sayangnya, generasi muda masih banyak yang belum mengenalnya aneka pangan lokal itu hingga keberadaannya terancam punah.

Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

"Pada dasarnya penting sekali menggapai generasi milenial dan di bawahnya. Supaya pangan lokal tidak ditinggalkan," kata peneliti kuliner NUSA Indonesian Gastronomy, Meilati Batubara, Selasa, 29 November 2022.

Ilustrasi petani.

Photo :
  • VIVA/Diki Hidayat
Daftar Harga Pangan 21 November 2024: Telur Ayam hingga Minyak Goreng Naik

Menurut Meilati, dibutuhkan peta jalan untuk mendukung ketahanan pangan lokal dalam jangka panjang. 

"Membuat roadmap (peta jalan) atau narasi-narasi baik bagaimana pangan lokal bisa bertahan. Bukan saling mematikan dengan budaya-budaya yang masuk," kata dia.

Debat Publik Terakhir, Cagub Jateng Ahmad Luthfi Janji Lakukan Ini untuk Buruh hingga Petani

Ilustrasi Petani. Sumber: unsplash.com

Photo :
  • vstory

Senada dengan Meilati, pendiri sekaligus pemilik Rumah Organik, Bibong Widyarti mengatakan agar beragam pangan lokal dikenal secara meluas dan bisa dipertahankan secara turun temurun, campur tangan pemerintah dan banyak pihak mutlak diperlukan.

"Kita perlu kolaborasi dari semua pihak. Ya petani, pemerintah, bagian packaging (kemasan), bagian branding (pengenalan merk), dan semua pihak,” kata Bibong dalam acara yang sama.

Salah satu cara mengenalkan konsumsi beragam pangan lokal yang kaya nutrisi kepada generasi milenial dan di bawahnya adalah melalui kurikulum pendidikan.

Pentingnya membangun jalur komunikasi dengan generasi milenial juga diakui peneliti Lembaga Studi Dayak-21, Marko Mahin. Bagi dia, penting membahasakan pangan lokal dalam bahasa milenial.

Aksi kaum muda milenial tingkatkan perkebunan petani.

Photo :
  • instagram

"Agar kita tidak kehilangan budaya. Tapi penting juga untuk memberikan edukasi kepada generasi milenial makanan bisa menjadi racun atau obat bagi tubuh kita," kata Marko Mahin.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pertanian tengah menggalakkan budidaya pangan lokal seperti sorgum, porang, jagung, sagu, dan singkong melalui perluasan lahan produksi serta pembukaan lahan baru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya