BMKG: 304 Kali Gempa Susulan Masih Terjadi di Cianjur
- AP Photo
VIVA Nasional - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Daryono, menyampaikan update gempa susulan yang terjadi pada Senin, 28 November 2022, per pukul 17.00 WIB sore. Ia mencatat telah terjadi ratusan kali gempa susulan pasca gempa utama M5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Update gempa susulan Cianjur sampai dengan Senin, 28 November 2022, pukul 17.00 WIB terjadi 304 kali gempa," kata Daryono dikutip dari laman instagram pribadinya @daryonobmkg.
Gempa Terkuat M 4,2
Sementara itu, dilansir dari akun sosial media twitter @infoBMKG mencatat adanya aktivitas gempa kuat yang dirasakan masyarakat Cianjur yakni berkekuatan M4,2 pada pukul 17.00. Selain itu gempa susulan terkecil berkekuatan M1,0.
Gempa Landa Cianjur pada Senin Lalu
Sebagai informasi, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin pukul 13.21 WIB.
Menurut BMKG, pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Gempa Dirasakan Sampai Jakarta
Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan Bupati Cianjur akan memegang kendali penuh pelaksanaan tugas di lapangan untuk penanganan gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, termasuk pencarian dan pertolongan korban serta penanganan pengungsi.
"Kami tadi sudah rapat dengan pak bupati, mulai besok pak bupati akan memegang kendali penuh terkait dengan pelaksanaan tugas di lapangan baik terkait dengan pencarian dan pertolongan terkait dengan penanganan pengungsi, evakuasi termasuk pada saat nanti pembangunan rumah-rumah yang rusak," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Minggu.
Itu dikarenakan gempa di Kabupaten Cianjur merupakan bencana daerah bukan bencana nasional, sehingga segala penanganan komando di lapangan dan pelaksanaan kegiatan hariannya akan kembali sesuai dengan ketentuan, yakni bupati menjadi komandan satuan tugas (satgas).
"Di setiap bencana apapun apalagi bencana ini walaupun masif, walaupun dampaknya sangat besar, tadi data-datanya sudah saya sampaikan, tapi tetap ini bencana daerah bukan bencana nasional," ujar Suharyanto.
Meski demikian, Suharyanto menuturkan pemerintah pusat tetap akan mendampingi dan memberikan bantuan secara optimal.
"Kalau bencana daerah sesuai dengan ketentuan surat edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 16 Februari 2019, itu berdasarkan instruksi bapak presiden bahwa kalau bencana daerah itu otomatis pak bupati menjadi komandan satgas dibantu wakilnya komandan kodim dan kapolres," tuturnya.
Untuk sehari-sehari, Suharyanto mengatakan bupati Cianjur dapat menunjuk komandan dari Komando Distrik Militer sebagai pengendali di lapangan dibantu dengan Kepala Kepolisian Resor.
"Ini akan kita jalankan sehingga aparat-aparat di daerah Kabupaten Cianjur ini nanti langsung secara perlahan memegang komando," ujarnya.