Kasus Keluarga Tewas di Kalideres, Sang Anak Meninggal Paling Akhir

Garis polisi terpasang di rumah keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Sumber :
  • VIVA/ Andrew Tito.

VIVA Metro - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mengungkap satu keluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat, tidak meregang nyawa dalam waktu bersamaan.

Atas Nama Dian, 40 Tahun

Korban atas nama Dian (40) diketahui jadi yang meninggal paling akhir daripada tiga korban lainnya. Dian adalah anak dari pasangan suami-istri Rudyanto Gunawan (71) dan Margaretha Gunawan (58) yang juga meninggal di sana. Mereka meninggal dunia lebih dulu ketimbang Dian.

Garis polisi di rumah keluarga yang tewas misterius di Kalideres

Photo :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

"Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri dari Rudiyanto dan Reni Margaretha," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi, kepada wartawan, Senin, 28 November 2022.

Jasad Ditemukan di dalam Kamar Sang Ibu

Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu mengatakan jasad Dian ditemukan ada dalam kamar ibunya saat ditemukan. Saat itu jasad ibunya sudah termumifikasi.

Jasad Dian ada di sebelah ibunya. Saat ditemukan, jasad dian masih memeluk bantal guling.

"Jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling dan kamar di kunci dari dalam," ujarnya.

Polisi mengevakuasi jenazah korban tewas di Perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat.

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Penemuan 4 Jenazah Gegerkan Warga Kalideres

Untuk diketahui, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, menggegerkan warga Kalideres Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022.

Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.

Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu. Selain itu, dari proses autopsi juga diketahui tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan olah TKP dengan melibatkan banyak ahli laboratorium forensik, kedokteran forensik, Inafis cukup membuahkan hasil dan menemukan titik terang terkait motif.

Polisi Cek Kondisi Anak 9 Tahun Usai Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras oleh 4 Pria di Tangerang

"Ternyata ini kita memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini, salah satunya terkait motif. Kita bisa patahkan beberapa motif, kita masih perlu pendalaman lagi," kata Kombes Hengki saat ditemui awak media di Perumahan Citra Garden I Kalideres, Jakarta Barat, Rabu, 16 November 2022.

Hengki mengatakan, atas temuan itu polisi masih melakukan pendalaman, namun belum bisa dijelaskan secara detail motif apa saja yang sudah terpatahkan.

PBB: Kematian Anak Palestina akibat Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat Naik Tiga Kali Lipat

"Artinya banyak sekali temuan-temuan daripada metode penyelidikan yang kami laksanakan banyak berkontribusi dari digital forensik untuk memberikan petunjuk yang sangat penting. Kedokteran forensik juga seperti itu, laboratorium forensik ya terkait DNA dan sebagainya juga memberikan petunjuk yang penting," ujarnya.

6 Drama Korea yang Mengisahkan tentang Makna Keluarga
Banjir bandang terjang Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.(istimewa/VIVA)

Banjir Bandang Terjang Deliserdang, 4 Orang Tewas dan 2 Masih Hilang

Salah satu korban jiwa imbas banjir bandang adalah wanita lansia bernama Kartini Sitepu (65).

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024