Pengakuan Nelayan Temukan 3 Jok Helikopter Polisi Udara Jatuh di Tengah Laut
- ANTARA/Kasmono
VIVA Nasional – Nelayan di Bangka Belitung menemukan jok atau kursi helikopter berlogo 'Polri' yang diduga milik helikopter P-1103 Polri yang jatuh di wilayah perairan Belitung Timur. Temuan jok dari helikopter naas tersebut dibenarkan Kantor SAR Bangka Belitung (Babel).
Kepala Kantor SAR Babel, Made Oka mengatakan usai ditemukannya lepasan Jok helikopter Polri ini, nelayan tersebut langsung mendatangi Pos SAR untuk melapor dan menginfokan bahwa helikopter ini jatuh ke dasar lautan teluk Buku Limau Kabupaten Belitung Timur.
Nelayan tersebut sempat melihat helikopter tersebut jatuh ke laut, dan langsung mengejar ke arah timur laut dengan harapan para awak helikopter masih bisa diselamatkan.
"Usai mendapat laporan, tim satgas bersama nelayan saat ini langsung menuju ke lokasi perairan dimana tempat jatuhnya helikopter tersebut, untuk mencari tahu keberadaan helikopter yang menghilang dan mencari peralatan helikopter," kata Made Oka saat dikonfirmasi, Senin, 28 November 2022.
Sebelumnya, tim SAR gabungan bersama unsur masyarakat dan nelayan melakukan pencarian terhadap helikopter tipe NBO-105 milik Polri dengan nomor registrasi P-1103 yang dikabarkan hilang kontak di perairan Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu siang.
Helikopter tersebut bertolak dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, menuju Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Komandan Pos SAR Belitung, Danang mengatakan sebanyak 40 personel tim SAR gabungan telah berada lokasi perairan yang diduga menjadi titik jatuhnya helikopter tersebut. Tim sudah berada di lokasi sejak Minggu malam.
Dugaan sementara helikopter tersebut jatuh di sekitar wilayah perairan Manggar. "Kami mencoba menyisir lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya helikopter itu," imbuhnya.
Laporan: Frendy Primadana/tvOne Belitung Timur
Kasus Korupsi Timah, Saksi Ahli: Kerugian Negara Belum Jelas tapi Ekonomi Babel Sudah Hancur
Sidang kasus korupsi tata niaga timah dengan terdakwa Helena Liem dan Mochtar Riza Pahlevi kembali di gelar di PN Tipikor, Jakarta, Rabu, 20 November 2024.
