Saran LaNyalla Buat Pemerintah untuk Hadapi Ancaman Resesi Global

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
Sumber :
  • Dokumentasi DPD

VIVA Nasional – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan salah satu upaya yang bisa ditempuh pemerintah untuk meredam ancaman resesi global adalah menggenjot produktivitas komoditi lokal.

Keberadaan AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal

"Pemerintah perlu mendorong peningkatan produktivitas komoditi lokal dan menekan angka impor komoditi bahan baku pangan," kata LaNyalla, Jumat 25 November 2022.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

Photo :
  • Dokumentasi DPD RI
Kawal Implementasi Kebijakan Hapus Utang UMKM, Menteri Maman: Mereka Punya Nyawa Lagi

LaNyalla menyebut, dengan tingginya nilai produksi komoditi pangan dalam negeri, Indonesia akan mampu melewati masa-masa sulit dalam pelambatan ekonomi. Selain itu, LaNyalla berharap keunggulan bonus demografi yang dimiliki bangsa ini dapat dimaksimalkan.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

Photo :
  • Dokumentasi DPD
Kisah Sukses Agen Mitra UMi BRI di Merauke, Tingkatkan Ekonomi Keluarga Hingga Sekolahkan Anak

"Kita memiliki bonus demografi usia produktif yang tinggi, ini wajib dikelola. Sebab seperti dua sisi mata uang, bisa jadi berkah, bisa juga musibah, bila tidak ada lapangan kerja yang menyerap,” kata dia.

Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, hal tersebut harus dilakukan karena ekonomi dunia masih diperkirakan melambat dan memasuki resesi.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Photo :

"Jika tidak diantisipasi, dampak yang bisa ditimbulkan adalah pertumbuhan ekonomi yang akan melambat, inflasi yang tinggi, suku bunga yang tinggi dan akan berlangsung lama, menguatnya mata uang dolar, serta cash is the king," katanya.

Sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan melemahnya pertumbuhan ekonomi perlu direspons dengan kebijakan pemerintah agar ekonomi mikro tetap dapat dipicu dan siap menghadapi resesi.

Ancaman resesi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait ancaman resesi dan inflasi yang tinggi (reflasi) menghantui perekonomian dunia pada 2023 mendatang. Sri mengatakan, pemerintah dalam hal ini akan terus waspada. Diakuinya, kondisi ancaman reflasi itu akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan momentum pemulihan ekonomi RI.

"Kewaspadaan bisa muncul dalam berbagai hal. Pertama, kita akan lihat apa yang berubah. Kalau inflasi menyebabkan suku bunga tinggi, dolar menguat maka kita harus mulai melakukan penyesuaian terhadap lingkungan tersebut dari sisi keputusan investasi, dan sisi mengelola APBN," ujar Sri di Kantor Kemenkeu, Rabu 23 November 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Untuk tahun 2023, Sri mengatakan, kewaspadaan yang menggambarkan risiko global itu akan memengaruhi kinerja perekonomian RI. Namun target pertumbuhan ekonomi RI tetap dipatok sesuai UU APBN di angka 5,3 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya