Pemerintah Ungkap Modus Baru Pendanaan Terorisme

Ilustrasi Densus 88 geledah rumah terduga teroris (foto ilustrasi)
Sumber :
  • Cahyo Edi/VIVAnews.

VIVA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengungkap ada sejumlah modus baru pengumpulan dana untuk kegiatan terorisme. Pengumpulan dana itu salah satunya dilakukan melalui yayasan keagamaan.

"Yang kita temukan seperti itu, yayasan sosial, yayasan keagamaan yang mungkin terafiliasi dengan kelompok (teroris) ini," ujar Tito dalam acara seminar Diseminasi Kebijakan dan Regulasi Pembawaan Uang Tunai, Rabu, 23 November 2022.

Dikatakan Tito, pengumpulan dana melalui yayasan keagamaan hingga yayasan sosial ini berbeda dengan modus yang biasanya dilakukan terkait dana aksi terorisme.

Mendagri Tito Karnavian dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang.

Photo :
  • Istimewa

Biasanya, pelaku terorisme saling mengumpulkan atau menerima dana dari keluarga hingga saudaranya. Modus pengumpulan dana itu dapat terlihat salah satunya dari kasus bom Bali hingga bom di Kedutaan Besar Filipina.

"Seperti bom Bali, luar masuknya transfer ke keluarga pelaku teroris. Kemudian, pendanaan bom Kedutaan Besar Filipina itu antar pelaku," jelasnya.

ilustrasi pelaku terorisme

Photo :
  • vstory

Lebih lanjut, Tito menilai modus baru pengumpulan dana ini dilakukan dengan tujuan menutupi aliran dana agar peruntukannya terlihat normal. Padahal, sebenarnya aliran uang yang ada itu digunakan untuk aksi terorisme.

Mau Klaim Saldo DANA Gratis Rp240 Ribu Hari Ini Selasa 17 Desember 2024, Cek 4 Langkahnya di Sini!

"Itu dimanfaatkan mereka sehingga terlihat seperti flow yang legal, tapi digunakan untuk terorisme," pungkas Tito.

Mendagri Setuju Rencana Pilkada Bisa Diwakili DPRD, Alasannya Tak Hanya soal Biaya Mahal
ntan narapidana terorisme (napiter) Iskandar alias Abu Qutaibah alias Guru Kendo alias Alex saat menjadi pembicara di Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 19 Desember 2024.

Kemenangan Kelompok HTS di Suriah berkat Persatuan Warga, Menurut Eks Napi Terorisme

Mantan narapidana terorisme mengungkapkan kemenangan Hayat Tahrir Al-sham (HTS) di Suriah bukan berkat kerja keras mujahidin khilafah melainkan karena bersatunya warga.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024